Grid.ID - Momen Hari Kemerdekaan RI Ke-72 hari ini memang luar biasa.
Selain Presiden dan seluruh undangan yang mengenakan pakaian adat, ada juga beberapa anggota Paskibra yang mencuri perhatian.
(BACA JUGA 7 Desain Meja Ini Bikin Kamu Melongo! Sampai Dikira Mirip Makhluk Laut Lho)
Kisah mereka beranekaragam. Ada yang tak sempat berdiri di HUT RI hari ini dan ada yang bertransformasi dari anak nakal menjadi Paskibra kebanggaan kotanya.
Berikut ini kisah Paskibra dari beberapa daerah di Indonesia yang begitu mengharukan dan inspiratif.
1. Aknes Yoriko
Tak seperti Paskibra lain, Aknes Yoriko dari Palu, Sulawesi Selatan ini tak sempat bertugas sebagai Paskibra di kotanya sendiri.
Aknes meninggal dunia akibat sakit tenggorokan pada Senin (14/8), pukul 20.30 di RSUD Undata, Palu.
Mirisnya, Aknes meninggal tepat 2 hari setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-16.
Aknes bahkan sempat membuat status dalam laman Facebooknya.
Ia ingin kembali berlatih meskipun masih terbaring di rumah sakit.
Selamat jalan Aknes, terima kasih untuk semangatmu yang luar biasa!
2. Sheren Valentina
Gadis cantik keturunan Tionghoa ini lahir di Palembang.
Tak disangka, kini ia menjadi pembawa baki bendera dalam upacara di Halaman Griya Agung Palembang.
Gadis kelahiran 14 Februari 2001 beragama Buddha. Kedua orangtuanya mengajarkan tentang cinta tanah air sejak ia masih kecil.
Sheren kini merasa begitu bangga karena ia menjadi pembawa bendera dalam upacara penting di Palembang tersebut.
(BACA JUGA 4 Bath Bomb Ini Dijamin Bikin Kamu Nggak Mau Balik ke Kamar Mandi Lagi!)
3. Aritya Syamsuddin
Sama seperti Aknes Yoriko, Aritya, seorang Paskibra dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan, juga meninggal dunia pada hari Selasa (15/8).
Siswi SMAN 4 Luwu Timur ini bahkan masih mengikuti latihan pada Sabtu (12/8) lalu.
Pada Minggu dini hari, Aritya mengalami sesak napas dan akhirnya meninggal dunia.
Upacara pemakaman sang Paskibra dihadiri oleh puluhan Paskibara lainnya.
Mereka menghormati Aritya dengan mengenakan seragam Paskibra saat pemakamannya.
Selamat jalan Aritya...
4. Bledheg Sangheta
Siswa kelas XI SMKN 10 Surabaya ini dulunya pernah jadi anak nakal dan mencuri lho.
Ia bahkan sempat putus sekolah selama 1 tahun dan terjerumus dalam kenakalan remaja.
Namun siapa yang menyangka jika sekarang Bledheg berdiri di Balai Kota Surabaya dan menjadi salah satu Paskibraka di sana.
Semuanya berawal ketika ia dipaksa masuk ke Kampung Anak Negeri yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya.
Meskipun sering kabur dan kena hukum, Bledheg akhirnya merasa kerasan dan senang karena bisa bersekolah kembali.
Ia akhirnya ditunjuk menjadi anggota Paskibraka karena tinggi badannya mencukupi.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berpesan kepada Bledheg agar ia tidak minder dan bisa memotivasi teman-temannya agar menjadi lebih baik. (*)