Find Us On Social Media :

Ketahui Cara Membuat Hubungan ‘Friends with Benefits’ Agar Tidak Berakhir Buruk

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Agustus 2017 | 22:28 WIB

Membuat Hubungan ‘Friends with Benefits’

Grid.ID – Kaum millennial pasti sudah tidak asing dengan istilah friends with benefit.

Hubungan yang hanya mengambil keuntungan dari pertemanan antara pria dan wanita ini kadang berakhir dengan buruk.

Kadang hubungan ini dimanfaatkan hanya sebagai pemuas kebutuhan biologis dari masing-masing pihak.

Di sisi lain, hubungan ini terkadang juga membawa manfaat bagi kedua insan.

( Baca : Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan )

Tak heran, hubungan yang kadang mengambil sisi negatifnya ini berakhir buruk.

Biasanya, kaum wanita yang selalu merasa dirugikan.

Tapi, itu tak menutup kemungkinan bagi kaum pria.

Apa sebenarnya yang dikatakan para ahli terkait hal ini?

( Baca : Jauh Dari Istri, Dua Tentara Ini Rela Berbagi Hal Ini Demi Membela Negara )

Dalam sebuah studi baru-baru ini yang dipublikasikan di Archives Of Sexual Behavior, peneliti menemukan bahwa kunci suksesnya adalah hubungan emosional yang kuat.

Peneliti mengambil beberapa responden dalam hubungan friends with benefits ini.

Sebanyak 171 siswa, terdiri dari 118 wanita dan 52 pria diambil sebagai responden dalam kasus ini.

Laporan yang diambil dari penelitian ini menyarankan agar bertingkah seperti pasangan benar-benar menghasilkan kepuasan yang lebih.

( Baca : Hadiri Countdown to Asian Games 2018, Hyoyeon SNSD Telah Sampai di Indonesia, Begini Respon SONE )

Studi ini juga mengatakan bahwa responden yang paling bahagia dalam hubungan ini adalah mereka yang cenderung berpikir bagaimana segala sesuatu memengaruhi ‘kita’.

Mereka yang berpikir tentang hubungan kedua belah pihak.

Bukan hanya keuntungan salah satu pihak.

Studi ini mencatat bahwa hal ini membuat para responden rela berkorban untuk rekan friends with benefit-nya.

( Baca : Ladies Ini Loh 5 Gerakan Seks Pagi Hari yang Membuat Badan Kamu Lebih Segar, Coba Ya Besok Pagi...)

Ketika mereka melakukan aktivitas itu, hubungan friends with benefit-nya cenderung menjadi lebih baik.

Konflik yang mereka dapatkan juga tak banyak.

Jesse Owen, sang penulis dalam studi ini mengatakan hubungan ini sebenarnya adalah hubungan pengorbanan.

Pengorbanan antara kedua belah pihak.

Ia menambahkan kedengarannya, hal ini adalah awal dari hubungan serius yang akan mereka jalani

(*)