Find Us On Social Media :

Nekat Buka Dompet Ayah yang Sudah Meninggal, Perempuan Ini Temukan Fakta Mencengangkan

By Ahmad Rifai, Jumat, 18 Agustus 2017 | 03:25 WIB

Alison tak menyangka jalan hidupnya kini berubah derastis | Daily Mail

Grid.ID - Fakta ini sudah jadi sebuah rahasia besar bagi kedua orang tuanya.

Meski dalam sekarat, orang tuanya bahkan tak ada niatan sama sekali untuk memberikan kebenaran pada anak yang ditinggalkan.

Alison Holderness, dari Stevenage, tahu bahwa ada rahasia yang coba untuk dikubur dalam-dalam.

Ia akhirnya tahu bahwa ibu dan ayahnya menyimpan sebuah rahasia besar.

(Baca juga: Diduga Melecehkan Presiden Jokowi, Presenter TV One Windy Wellingtonia Dikeroyok Ribuan Netizen)

Dirinya mulai tahu saat menemukan sebuah foto di dompet milik sang ayah.

Foto di dompet tersebut bergambar bayi dan di balik foto tertulis nama Amanda.

Ibunya kala itu meninggal di tahun 1996.

Waktu itu ia melahirkan bayi hasil hubungan gelap dengan pria lain saat berusia 20 tahun.

(Baca juga: Pacari Bule Jerman, Cita Citata Rasakan Enaknya LDR)

Pada momen tersebut ibu belum menikah.

Namun kisah yang mengejutkan, sang ibu tak pernah sama sekali berbagi cerita apapun tentang anak pertama yang dikandungnya.

Mengetahui fakta ini, Alison tercengang dan tak menyangka kenyataan ini.

Sebelumnya tak pernah ada bayangan sama sekali bahwa dirinya punya seorang kakak.

(Baca juga: Update! Gadis yang Dikeroyok Rame-Rame Sampai Bajunya Tersingkap Itu Ternyata...)

Ia tak habis pikir mengapa ibunya tak membagi cerita ini.

"Kami begitu dekat," ungkap Alison.

"Dia punya banyak kesempatan untuk memberi tahu saya, tapi dia tak pernah melakukannya."

"Itu menyakitkan!"

(Baca juga: Video Parade Usai Upacara Penurunan Sang Saka Merah Putih di Monas)

Pada sebuah acara Long Lost Family yang disiarkan oleh ITV, dia akhirnya menemukan foto bayi yang ada di dompet ayahnya.

Bayi tersebut diadopsi dan kemudian dikenal sebagai Jane.

Jane adalah seorang guru yang mengajar di Ethiopia lebih dari 20 tahun.

Alison sebenarnya khawatir dengan perasaan Jane yang mungkin akan merasa ditolak oleh keluarga kandungnya.

Ia juga sempat berpikir Jane akan menolak untuk berkenalan dengan adik tirinya.

Akan tetapi pikiran buruk itu sirna.

Kedua wanita tersebut akhirnya bertemu dan terjadilah reuni yang sangat emosional.

Jane memutuskan untuk terbang ke Oxford dan akhirnya menemui Alison.  

Alison bilang, "Setelah kedua orang tua meninggal, saya pergi ke rumah dan mencoba memilah-milah semua dokumen yang tersisa."

Dia naik ke kamar dan lalu membuak meja di samping tempat tidur.

Di situ ia menemukan sebuah dompet kulit berwarna hitam.

Kemudian Alison membuka dompet tersebut.

Ia kaget karena ada beberapa foto yang sebelumnya belum pernah dilihat.

Pikirnya sederhana, "Oh ada saya dan ibu."

"Ibu terlihat bangga dan sangat bahagia."

Akan tetapi, saat Alison membalikkan foto, tertulis nama Amanda.

Lalu ia juga melihat tanggal dan tahun yang tertera, yakni tahun 1951.

Dari sini Alison mulai sadar bahwa itu bukanlah fotonya bersama sang ibu.

Di sisi yang lain, Jane sendiri sebenarnya sudah memiliki suami bernama Ahmed.

Ia bekerja sebagai guru di Addis Ababa, di kota Ethiopia, di Afrika Timur.

Sebelumnya, Jane punyak pikiran bahwa dia akan ditolak dan merasa tak diinginkan.

"Sungguh luar biasa, saya hampir tak bisa mengatakannya," ungkap Jane.

Jane sangat kaget dan begitu sumringah saat mengetahui Alison mencari-cari keberadaannya. 

Mengetahui hal ini, Jane langsung terbang ke Oxford untuk menemui Alison.

Saat pertemuan pertama kali itu diadakan, tangisan bahagia meledak di antara mereka.

Alisan berkata, "Aku memilikimu dan sekarang kamu berhasil menangkapku."

"Aku ingin kamu berbagi hidup denganku."

"tapi tenang, bila kamu tak menginginkanku dalam hidup, aku tak akan datang mengganggu."

"Aku hanya ingin memeluknya dan memeluknya," Imbuh Alison.

Jane lalu menjawab dan mengatakan bahwa dirinya ingin Alison menjadi bagian dari hidupnya.

"Tanpa sadar saya telah menunggu-nunggu hari ini."

"Dan itu adalah untuk menemui adikku, Alison," pungkas Jane.(*)