Grid.ID-Media sosial memang membuat siapa pun bisa membuat berita dan menyebarkannya.
Penyebaran berita menjadi sangat cepat akibat efek viral.
Salah satu cara paling cepat untuk membuat efek viral adalah berita provokasi yang memancing keributan karena menyentuh sisi emosi dasar manusia.
Namun, tentu mengherankan ketika ada orang yang bahagia bisa memprovokasi warga di internet, karena dia bisa mendapatkan penghasilan besar dari situ.
Itulah yang dilakukan seseorang mantan penjual telor asin, yang mengaku dalam sebuah seminar, bahwa usaha digitalnya berupa penyebaran berita hoax yang provokatif.
Berawal dari postingan Facebook Ira Mirawari pada 14 Agustus jam 9:28.
Ira mengetahui profesi pembuat berita provokasi seperti itu saat mengikuti sebuah seminar Web Marketing di Bandung.
Ira bertemu langsung dengan wanita penulis berita provokatif tersebut.
Wanita tersebut berubah nasib, dari tukang telur asin yang minim penghasilan, menjadi penulis berita provokatif.
(Baca : Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan )
Usaha provokasinya itu berhasil dan uang mengalir ke rekeningnya, hasil membuat berita-berita palsu.
Berita dan informasi palsu tersebut juga dibikin atas pesanan pihak-pihak tertentu.
Setelah dibuat, berita palsu tersebut dibuat viral dengan cara diedarkan ke segala jenis media sosial.
Parahnya, orang tersebut mengaku menikmati ketika ada orang-orang bertengkar di statusnya.
Si wanita itu punya beberapa website.
Bukan website jualan, tapi website berita.
Isi beritanya, macam-macam, ada yang palsu ada yang bener.
(Baca : Ussy Sulistiawaty Geluti Bisnis Kosmetik, Ternyata Ini Alasannya )
Isu yang sedang hot dia provokasi biar tambah hot.
Yang nggak sedang hot pun, bisa dia buat menjadi hot.
Semuanya bergantung pada pesanan.
(Baca : 7 Fakta Pernikahan Caisar YKS dan Indadari, Penuh Lika-liku )
Menurut Ira, wanita pembuat hoax itu berkata paling bahagia saat melihat orang bertengkar akibat berita palsunya.
"Jadi saya tuh paling bahagia kalau orang-orang betengkar di status saya. Kalau mereka nggak betengkar, saya yang akan bikin mereka bertengkar hahaha," kata si wanita.
Seperti ini status berisi pengalamannya saat mengikuti seminar Web Marketing di Bandung.
SANG PROVOKATOR
Melalui baca-baca di internet, dan pengalaman berfacebook, saya menemukan bahwa ada beberapa motif orang menulis dengan gaya provokatif.
Ada yang karena ideologi, ada pula yang seneng aja karena menemukan bahwa status yang demikian akan mengundang banyak like, comment, dan share (hidup mungkin jadi berasa seleb, banyak yang suka hehe).
Meski di sekitar saya mungkin ada yang seperti itu (no mention hihihi), namun yang akan saya ceritakan kali ini adalah penulis provokatif karena motif ekonomi.
Beberapa waktu lalu mungkin kita membaca tentang penulis berita hoax yang meraup juta-juta rupiah dari pekerjaannya menulis berita hoax atau provokatif, tapi saya sendiri gak nyangka bakal ketemu ama salah satu pelakunya.
Kejadiannya udah lama sih, 8 Desember 2016 (kenapa baru diceritain sekarang ya, sibuk apa sayah waktu itu?)
Dia perempuan, usianya kayaknya se saya (25 eh 35 ????).
Penampilannya gak beda jauh ama saya, pakaian dll (seperti apa? silakan dilihat foto saya saudug-udug di FB ????).
Ini agak beda dengan bayangan saya sebelumnya loh. Dalam pikiran saya semua yg profesinya secara profesional begini ni kaum adam (maafkaaaan ????).
Saya mendengar penuturannya dalam sebuah seminar Web Marketing di Bandung (saya ikutan dalam rangka niatnya mau ngurus web-web yang terbengkalai. Tapi niat tinggallah niat. Webnya tetap gak diurusin haha). Waktu itu, diakhir acara, pembicara meminta kami sebagai peserta menceritakan pengalaman mengelola web masing-masing. Hampir semua peserta punya website. Ada website online shopping, ada website restoran, website kursusan, dll. Tibalah giliran perempuan itu. Ybs dengan riang gembira sumringah tertawa-tawa menceritakan bagaimana internet telah mengubah hidupnya secara drastis.
Dari tukang jualan telor asin yang minim penghasilan, menjadi seseorang yang tinggal menikmati (nikmat dia bilang!?!) hidup karena uang yang dengan mudah mengalir ke rekeningnya. Menurutnya (yang diiyakan dan diangguk-angguk oleh beberapa teman di dekatnya), dia punya beberapa website.
Bukan website jualan, tapi website berita.
Isi beritanya, macam-macam, ada yang palsu ada yang bener. Isu yg sedang hot dia provok biar tambah hottt.
Yang gak sedang hot pun bisa dia buat jadi hot. BERGANTUNG PESENAN!!!! ????????????. Berita akan menjadi hot dan viral kalau sudah diedarkan di medsos (jadi dia juga punya banyaaaaak akun medsos).
Pesenan banyak jenisnya, ada yang ditarif berdasarkan like, ada yg berdasarkan komentar, dan share (saya baru tahu loh ini).
Dengan tertawa-tawa, perempuan ini berkata "jadi saya tuh paling bahagia kalau orang-orang betengkar di status saya. Kalau mereka gak betengkar, saya yang akan bikin mereka betengkar hahaha". ???????????? Haduuuuuh.....astagfirullah...ada ya orang kayak gini.
Sayang banget duduknya jauh dari saya.
Kalau engga, pengen bangettttt saya (apain ya enaknya?). Greget-greget gemessss.
Dengan tawa cekikikan (dia ni ketawa mulu sepanjang cerita), dia mengatakan kalau upah paling besar dia dapatkan jika berhasil membuat berita atau postingan yang dapat menggerakkan orang. Misalnya, boikot produk anu, gerakan sekian juta status tentang anu, dan lain sejenisnya (Omaigat).
Dan dia menutup ceritanya dengan kalimat "Saya bersyukur, bisnis website ini membuat hidup saya berubah".
Aaaah Nisanak, bukan cuma hidupmu yang berubah. Hidup orang banyak pun berubah karena orang-orang seperti Nisanak ini.
Mereka jadi saling benci, saling caci, dan terpecah belah. Mungkin hidupmu bahkan lebih mulia waktu masih jualan telor asin.
Pembuat status itu, Ira Mirawati mengijinkan para pembaca untuk membagikan pengalamannya itu.
Tentu saja komentar terkejut memenuhi kolom komentar FB-nya.
Akun Hikmat Karsanegara : Maaf ya kalo saya katakan bhw, dialah "iblis betina" sebenarnya (kalo laki ya iblis beneran), krn spt itulah kerjanya iblis..
Akun Tria Sandi : Ijin share nggih bu.. Suda empet banget lihat hoax
Akun Dani Hartoto : Banyak yg semacam ini, apalagi saat ini. Bagi saya (kamu terserah) tdk semua info saya benarkan sebelum saya cek dan ricek dan tdk langsung share begitu saja juga tdk nanggap sebelum cek dan ricek. MARI TEGAKAN NAHIMUNKAR YANG BENAR YA BENAR KALAU SALAH YA SALAH LALU KOREKSI (*)