Grid.ID - Berbagai upaya dilakukan untuk memajukan dunia kesehatan.
Beragam penelitian dilakukan untuk keberhasilan transpantasi organ tubuh manusia.
Selama ini ketersediaan pendonor organ masih jauh lebih sedikit dengan kebutuhan.
(BACA JUGA:Gisel dan Gading Marten Mesra di Pinggir Pantai, Romantis Abis!)
Inilah alasan para peneliti fokus untuk mengembangkan xenotransplantasi, yaitu penggunaan organ hewan untuk manusia.
Babi dan kera merupakan hewan dengan gen yang paling sesuai dengan organ tubuh manusia.
Meski demikian, sempat ada kendala yaitu ditemukannya Porcine Endogenous Retrovirus (PERV) yang berada di dalam genom babi bisa menginfeksi manusia.
(BACA JUGA: Kopi Kelapa Khas Saigon, Uh Bikin Ketagihan, Wajib Coba nih!)
Untungnya, baru-baru ini eGenesis, sebuah perusahaan Amerika Serikat melakukan upaya pengeditan gen untuk menghapus salinan genetik PERV.
Ini merupakan publikasi pertama yang mereka lakukan.
Mereka berhasil sehingga transplantasi organ manusia dari bebas bisa terbesar dari virus.
(BACA JUGA: Demi Penampilan, 4 Artis Indonesia Ini Tetap Pakai Makeup Saat Melahirkan, Mulan Jameela Termasuk Nggak ya?)
Penelitian ini adalah kemajuan penting di bidang kesehatan.
Meski demikian, masih ada tantangan etika dan sosial dari masyarakat sebelum ginjal babi dapat dimanfaatkan untuk transplantasi. (*)