Tiap harinya, "Saya akan mulai bekerja sejak jam 5 pagi dan akan berhenti pada jam 8.30 pagi."
Lalu pekerjaan ambisius tersebut dilanjutkan lagi mulai jam 3.30 atau jam 4 sore sampai matahari terbenam.
Karena badannya yang sudah cacat, beberapa kali ia menemui hambatan.
Dirinya juga pernah beberapa kali mengalami cedera.
Ada tetangga atau orang desa melihat apa yang sedang dilakukan oleh Sasi.
Di antaranya, ada juga yang tak percaya Sasi bisa menuntaskan proyeknya tersebut.
"Ada di antara mereka yang mengejek, tetapi setelah beberapa saat, mereka pun mengerti," ungkap Sasi.
Beberapa warga kemudian turut memberi dukungan.
Jika kamu pernah menonton film berjudul Dashrath Manjh, maka kisah Sasi sungguh hampir mirip.
Film yang dimaksud bercerita tentang sesosok pria yang menggali bukit selama 22 tahun untuk membuat jalan ke kampungnya.
Sasi memang tak pernah tahu bahwa apa yang dilakukannya juga pernah ada dalam sebuah film.
Tapi, apa yang diperbuatnya dari berbagai sisi, hampir mirip dengan yang ada di film tersebut.
Tak disangka oleh Sasi, jalan yang dibangunnya dengan keringat sendiri akhirnya tuntas diselesaikan.
Dikutip tim Grid.ID dari The News Minute, dirinya sukses membuat jalan baru sepanjang 200 meter.
Butuh waktu paling tidak selama 3 tahun untuk menyelesaikan karya ambisius yang berada di sekitar wilayah Thiruvananthapuram ini.
Berkat jerih payahnya, keluarga serta lima orang kampung lainnya bisa merasakan nikmatnya berhubungan dengan dunia luar.
Dari Sasi, kamu bisa belajar banyak hal.
Yang paling utama, itu adalah tentang tekat pantang menyerah dan yakin pada diri sendiri.(*)