Grid.ID - Terpilih jadi anggota Paskibra atau Paskibraka, sudah pasti membanggakan.
Nggak hanya ntuk diri sendiri, tapi juga buat keluarga.
Hal itu juga dirasakan oleh pemilik akun Facebook @Perwitasari Rakhmat.
Saat salah satu anggota keluarganya (Muh Alkidam Rakhmat), bisa jadi anggota Paskibra Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Tapi kebanggaan itu kemudian berubah jadi kekesalan.
Lantas kekesalan pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Mamuju, itu dituangkan ke akun sosial media miliknya.
"Paskibraka dihargai dengan 100rb luar biasa, helm yg sempat terbawa oleh paskibraka yg boncengan temannya katanya dak usah dibwa kembali kermh. Nanti disimpan panitia (red). Selesai tugasnya jd paskibraka, hendak pulang dan tidak lupa meminta helmnya. Dengan entengnya panitia bilang hilang dan tdk ada yg mau bertanggung jawab. Orang tua dan saudaranya dari paskibraka yg datang bawa makanan, buah dan cemilan utk anaknya selama dikarantina dak ada yg sampai. Kl mmg dak boleh, kenapa panitia ambil dengan bilang nanti disampaikan. Woii...komakan itu haramm nah. Heran... beginikah tanggung jawab kalian??? Hey kalian, mana semua itu tanggung jawabmu hah??? Cari untungko kah??? Kutauko semua nah...bagus saya lapor dimanako??? Luar biasaaaaaa perbuatanmu semua. Tdnya kita bangga liat semangtnya paskibraka yg walaupun dalam proses pelatihan mereka bnyk kekurangan, slah satunya kostum utk latihan dak ada sama sekali. Tp kl begini kenyataannya kebanggaan berubah jadi kekecewaan. Kasian penerus berikutnya takutnya dak ada lagi yg mau jadi paskibraka. #Miriss.
Saking kesalnya, @Perwitasari Rakhmat sampai menuliskan seperti ini.
"Jd berapa sebenarnya anggarannya??? Blak-blakan mq spy org semua tahu bahwa perbedaan 5 kali lipatnya itu jelas. Masa sdh tdk ada kostum latihan baru biar uang saku kesannya asal adaji uang capenya adek2. (Maaf...Kuli bangunan saja perhari dibyr 100-150rb perhari)".
Tulisan itu dibuat ketika menanggapi komentar @Zulfadly Rasyid, yang bilang "Tabe Mohon Maaf Kami akui Anggaran utk Paskibraka Kab Mamuju Tahun 2017 Terkesan Dadakan Akibat Dari Berita Simpang Siur Mengenai Peralihan Wewenang Pemda kab/kota Atas SMA kpd Pemprov Sehingga Pada Saat Penyusunan Anggaran Nyaris Tdk Dianggarkan Sama Sekali Utk Tahun 2017,Perbandingan Alokasi Anggaran Antara Pemprov dan Kabupaten Nyaris 5 Kali lipat. Semoga Kedepanx Menjadi Prhatian Kami,Terima Kasih Atas Kritik Dan Saranx".