Find Us On Social Media :

Niatnya Gencar Razia Narkoba, Polisi Malah Salah Tembak Seorang Bocah Yang Bercita-Cita Mulia Ini

By Afif Khoirul M, Minggu, 20 Agustus 2017 | 22:43 WIB

Kesedihan Terlihat Antara Ayah dan Ibunya

Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi

Grid.ID - Saat ini Filipina menjadi lebih dikenal sebagai negara yang sedang genjar melawan narkoba.

Tindakan keras tak enggan dilakukan untuk para pengedar maupun pemakai narkoba.

Presiden telah memberikan mandat untuk polisi.

Mereka bisa menembak siapa pun yang terindikasi sebagai pengguna atau pemakai narkoba.

( Baca : Perempuan Ini Bertemu 2 Singa Yang Pernah Ia Pelihara, Sesuatu Yang Menakjubkan Terjadi! )

Dengan aturan semacam ini dan kewenangan besar untuk polisi, tentunya punya konsekuensi yang besar pula.

Ada banyak cerita tentang polisi yang menggunakan kewenangannya dengan kurang tepat.

Seperti dilansir World of Buzz, hal ini terjadi ketika polisi menembak bocah tak bersalah.

Bocah itu adlah Kian Lloyd Delos Santos yang baru berumur 17 tahun.

( Baca : Pernah Ngetop dalam Serial Hanuman, Aktor India Ini Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Lalu Lintas )

Berita ini muncul setelah seorang pengguna Facebbok bernama Ezra Acayan mengunggah cerita salah tembak ini.

Di dalam unggahannya, Ezra menulis bahwa pada saat kejadian, Kian sedang menutup tokonya.

Saat itu polisi tiba-tiba menembaknya sampai meninggal.

Polisi berdalih itu adalah operasi resmi.

( Baca : Cantiknya Kebangetan, 5 Foto Ini Buktikan Cantiknya Menantu SBY, Aliya Rajasa Saat Tampil Kasual )

Menurut polisi, Kian berlari saat melihat polisi mendekat.

Dia mengeluarkan senjata dan mengarahkan tembakan ke polisi.

Polisi menganggap Kian seorang yang melarikan narkoba.

Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namnya mengatakan bahwa Kian sebenarnya tidak membawa senjata dan dia dipukuli dengan kejam oleh polisi.

Menurutnya Kian sempat meminta untuk berhenti dipukuli karena dia ada ujian keesokan harinya.

Namun, rekaman video menunjukkan bahwa Kian diseret jauh oleh polisi ke tempat gelap.

Menurut ayah Kian, Kian tidak terlibat dalam sindikat narkoba.

Dia menjual permen untuk membayar uang sekolahnya.

Kian punya cita-cita mulia menjadi menjadi.

Namun ternyata ia malah meninggal ditembak polisi.

Menurut ibunya, Kian adalah penggemar serial drama 'Narcos'.

Di umurnya yang masih sangat muda, Kian harus pergi meninggalkan jejak kekejaman polisi.

(*)