Waduhh, Rupal mengatakan, 17 lensa ditemukan di mata pasien dan 10 lainnya ditemukan dalam pemeriksaan kedua.
"Tak satu pun dari kita pernah melihat ini sebelumnya," ujarnya.
"Jumlah itu sangat banyak. Semua 17 lensa kontak itu saling menempel. Kami benar-benar terkejut bahwa pasien kami tidak menyadarinya, karena hal itu akan menyebabkan iritasi saat ia duduk di sana.” imbuhnya dilansir oleh Grid.ID dari Birmingham Today
(BACA: Mengintip Gaya Retro ala Claudia Adinda, Unik Banget!)
Operasi katarak di Rumah sakit Solihull, ditunda setelah dokter menemukan timbunan softlens itu.
Mereka meyakini bahwa wanita itu mengalami peningkatan risiko endophthalmitis (peradangan mata yang serius) lapor Daily Mirror .
"Karena dia telah memendam lensa kontak ini di matanya untuk waktu yang tidak diketahui, jika kita tetap melakukan oprasi saat itu juga, dia pasti memiliki banyak bakteri di sekitar konjungtivanya." ujar Rupal.
Diketahui, wanita itu telah memakai lensa kontak sekali pakai, selama 35 tahun terakhir,
Tapi ia belum pernah melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Dia juga tidak pernah melaporkan adanya gejala yang terkait dengan lensa yang sudah tertanam di matanya.
Ms Morjaria mengatakan kepada Sains Journal, "Dia sangat terkejut. Ketika dia melihat dua minggu setelah saya melepas softlens, matanya terasa jauh lebih nyaman.”
Kasus tersebut, yang terjadi pada November tahun lalu namun telah dipublikasikan karena dokter yang terlibat sebelumnya tidak percaya bahwa memiliki begitu banyak lensa yang hilang di mata bisa menjadi mungkin.
"Jaman sekarang ketika orang-orang dengan mudah membeli softlens secara online, orang menjadi lemah karena melakukan pemeriksaan rutin," ujar Morjaria.
"Lensa kontak digunakan sepanjang waktu, tapi jika tidak dimonitor dengan tepat, kita bisa melihat orang-orang dengan infeksi mata serius, dan bisa membuat mereka kehilangan penglihatan." imbuhnya.
Petugas klinik dan regulator Optometrik, Henry Leonard, mengatakan kepada OT bahwa kebanyakan pasien mungkin memiliki ketidaknyamanan yang signifikan, dan kasusnya sangat tinggi.
Ia juga menambahkan, penting bagi pemakai lensa kontak untuk melakukan pemeriksaan rutin. (*)