Find Us On Social Media :

Amankah Masturbasi Selama Kehamilan? Berikut Penjelasan Lengkapnya

By Afif Khoirul M, Selasa, 22 Agustus 2017 | 02:35 WIB

Masturbasi Selama Masa Kehamilan Begini Ternyata

Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere

Grid.ID – Hormon estrogen, testosteron dan progesteron bertanggung jawab atas suasana hati, hasrat dan perasaan selama kehamilan.

Pada saat tertentu selama masa kehamilan, ada keinginan untuk melakukan hubungan intim.

Tetapi banyak wanita mengesampingkan gagasan masturbasi selama kehamilan karena mereka menganggapnya tidak aman untuk janin.

Padahal, masturbasi sama sekali tidak membahayakan kehamilan.

( Baca : Kota Terisolasi Ini Tidak Memiliki Akses Transportasi Darat dan Memiliki Waktu Malam Hampir Setengah Tahun )

Namun, jika kehamilan anda dipandang sebagai kasus berisiko tinggi, maka tidak disarankan melakukan hubungan intim atau masturbasi.

Berikut dipaparkan manfaat masturbasi selama kehamilan untuk kasus berisiko rendah dikutip dari laman boldsky.com:

1. Mengurangi stres pada saat hamil.

Saat anda orgasme, ini memberi anda kesibukan sehingga bisa meredakan stres.

( Baca : Bukan Cuma Buat Membersihkan Gigi, ini 5 Kegunaan Sikat Gigi Agar Kamu Jadi Lebih Cantik )

2. Mengurangi beberapa masalah

Masalah yang dapat terhindar akibat masturbasi saat hamil adalah morning sickness, kaki bengkak, sakit di daerah panggul bahkan di punggung.

3.  Kekebalan

Ditemukan bahwa orgasme selama kehamilan juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena meningkatkan antibodi yang melawan infeksi dan demam.

( Baca : Bosan dengan Model Eyeliner Kamu? Coba Teknik Eye Strobing Aja, Dijamin Makin Kece )

4. Pilihan yang lebih baik adalah masturbasi daripada hubungan badan.

Selama fase kehamilan tertentu, hubungan badan tidak disarankan.

Masturbasi menjadi pilihan yang lebih aman.  

5. Melepaskan oksitosin

Oksitosin adalah hormon penguat mood.

Setelah orgasme, tubuh akan melepaskan oksitosin dengan kadar tinggi.

6. Ini aman

Orgasme melalui masturbasi tidak berbahaya bagi janin.

Hindari hubungan intim dan orgasme jika dokter anda mengamati risiko pendarahan pada vagina atau masalah serviks.

(*)