Find Us On Social Media :

Menjadi berbeda bukan berarti harus di singkirkan dan di diskriminasi

By Afif Khoirul M, Selasa, 22 Agustus 2017 | 03:37 WIB

Anak Tanpa Rahang Ini digendong Ibunya

Grid.ID - Gadis kecil ini tidak tahu menahu apa yang menimpa dirinya, suratan takdir menentukan ia harus berbeda dari orang normal kebanyakan, menerima dengan sikap ikhlaslah yang harus di lakukan.

Dilansir reporter Grid.ID dari viral 4 real, seorang ibu bernama Elena Shpengler saat melahirkan putrinya Darina, dokter menolak menunjukkan bayinya tersebut kepada Elena.

Elena kemudian memperhatikan dokter tersebut yang tampak khawatir dan bahkan menutupi bayi elena dengan selimut.

Elena tahu bahwa ada yang salah di sana dengan bayinya.

( Baca : Unik Banget! Teknik Makeup Eye Strobing ini Jadi Hits di Media Sosial, Kamu Berani Coba? )

Berjam-jam, Elena memohon kepada para dokter. Dia ingin melihat anaknya untuk pertama kalinya, dan dia tidak berhenti sampai mereka mengizinkannya. Dokter segera menyerah dan menunjukkan padanya Darina, sang anak.

Begitu melihat putrinya, dia kehilangan kesadaran karena shock.

Rupanya, putrinya, Darina, lahir dengan gangguan wajah serius yang membuatnya tidak memiliki bibir, dagu dan wajahnya berlumuran darah.

Dokter mendesak pasangan tersebut untuk segera meninggalkan anaknya di rumah sakit dan melupakannya. Tapi orang tua Darina yang begitu mencintai putrinya tersebut menolak untuk melakukannya.

( Baca : Fenomena Situs Gunung Padang, Salah Satu Alasan Reza Rahadian Masuk Gerbang Neraka )

Pasangan suami istri yang berasal Krasnoyarsk, Rusia itu tetap ingin membawa anaknya pulang.

Bahkan sang suami Yury memberitahu istrinya Elena "Dia adalah milik kita, anak perempuan kita".

Mereka membawa Darina pulang dan merawatnya, mencintainya seperti orang tua biasa lainnya.

Sayangnya, mereka menghadapi kekejaman dan reaksi menyakitkan dari orang-orang di sekitar mereka-termasuk keluarga mereka sendiri.

( Baca : Ini Cara Mario Teguh Bangun Imej Lagi Setelah Urusan dengan Kiswinar! )

Selain adik Elena, sebagian besar anggota keluarga mereka memutus silaturahmi dengan mereka dan menolak untuk menerima Darina.

Beberapa kerabat bahkan menghubungi polisi dan melaporkan bahwa pasangan itu.

Karena perlakuan seperti ini, keluarga Elena terpaksa pindah rumah.

Elena berkata, "Hanya adik perempuan saya yang mendukung saya, semua kerabat lainnya memutuskan komunikasi dengan kami. Saudaraku, anak-anak mereka, ibu suamiku-tidak ada yang mau menerima Darina".

Dia menambahkan: "Kami tidak menyembunyikan Darina dari orang-orang. Kami membawanya kemana-mana bersama kami. Suami saya Yury juga tidak merasa malu. Dia membawa Darina ke mana-mana. Orang-orang menyuruh kami untuk mengenakan topeng padanya tapi dia menjawab: 'Jika Anda tidak mau, jangan lihat dia tapi kami menerima keadaannya yang seperti ini".

Pasangan itu berusaha keras membesarkan Darina semaksimal mungkin. Tapi orang lain tidak akan membiarkan mereka melakukannya. Mereka mencoba mendaftarkannya di taman kanak-kanak setempat, namun ditolak oleh para guru, karena mereka takut anak-anak lain mungkin akan takut padanya.

Dinas sosial mengirim dua guru untuk mengunjungi Darina seminggu sekali untuk mengajarinya materi sekolah dasarnya namun tetap saja, Elena ingin dia bisa keluar dan berteman.

Dia berkata, "Dia gadis yang sangat ramah. Kami telah membeli banyak mainan untuknya tapi dia membutuhkan teman".

Sementara itu, para dokter di Moskow mengatakan kepada Yury dan Elena bahwa putri mereka Darina harus menjalani operasi skala besar setiap dua tahun sekali. Hebatnya, meski tidak ada bantuan yang diberikan masyarakat kepada mereka, Elena Shpenglers mampu mengumpulkan uang untuk membiayai operasi Darina di Moskow.

(*)