Laporan Reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Masih ingat dengan Sumanto?
Ya, dia dipenjara karena terbukti memakan daging manusia.
Kali ini kanibal datang dari Afrika Selatan.
Anehnya, dia mengaku bosan makan daging manusia.
Dilansir Mirror, tiba-tiba dia pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Dia berkata bosan makan daging manusia dan menyerahkan beberapa potongan bagian tubuh.
Pria tersebut, yang digambarkan oleh media lokal Afrika Serikat sebagai dukun tradisional, diduga memerkosa korbannya.
(Baca : Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan )
Selain itu dia juga membunuh dan membantai seorang wanita dengan beberapa temannya.
Dia memberikan potongan kaki dan tangan manusia kepada polisi, saat mengakui perbuatannya di kota Estcourt.
Dia kemudian membawa polisi ke sebuah rumah tempat kejadian peristiwa.
(Baca : 3 Pertanyaan Dilema Tentang Alis, Nomor yang Terakhir Pasti Kamu Pernah Rasakan! )
Di situ, mereka menemukan lebih banyak barang bukti.
Diciduk pula dua orang lain, yang dicurigai melakukan pembunuhan di daerah tersebut.
Ada pula yang ditangkap dengan tuduhan memiliki daging dan jaringan manusia.
Mereka semua ditahan dan akan muncul lagi ke permukaan setelah satu minggu.
(Baca : Ganteng dan Jago Masak, Eh Tapi Chef Juna Punya Kekurangan Ini, Enggak Sangka Deh... )
Anggota polisi di sana khawatir jika nanti ternyata lebih banyak mayat yang ditemukan.
Ketika menyelidi kasus ini, polisi juga menemukan 8 telinga di pot tempat tinggal seorang tersangka.
Juru kepolisian setempat mengatakan tiga tersangka menghadapi tuduhan pembunuhan dan tuduhan berkaitan dengan kepemilikan organ dan jaringan manusia.
(Baca : Fantastis! Ukurannya Boleh Imut, Tapi Harga Aksesori Maia Estianty Ini Bisa Buat Beli Rumah )
Satu tersangka lain menghadapi tuduhan kepemilikan organ dan jaringan manusia.
Diprediksi beberapa orang mengonsumsi daging manusia dan beberapa membagikan daging manusia itu.
Kejadian ini terungkap setelah pelaku menyerahkan diri ke polisi. (*)