Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Terjadi gempa yang diperkirakan mencapai 4,3 skala Richter di pulau vulkanik Ischia.
Kejadian naas ini terjadi pada jam 8.57 malam waktu setempat di hari senin.
Gempa tersebut menewaskan 2 orang dan ada sekitar 40 orang terluka.
Seorang korban tewas meregang nyawa dengan cara tragis.
(Baca juga: Nenek Idap Kangker Stadium Akhir, Si Cucu Malah Lakukan Ini, Catatan Hariannya Ungkap Fakta Mengejutkan)
Ungkap Departemen Perlindungan Sipil di Roma, ia ditabrak oleh batu bata gereja Santa Maria del Suffragio.
Diyakini banyak korban lain yang luka-luka setelah bangunan batu bata bersejarah tersebut hancur.
Namun, sebuah keajaiban muncul di tengah-tengah tragedi ini.
Sebuah gambar dramatik menunjukkan seorang bayi yang ditarik dari reruntuhan akibat gempa.
Layanan darurat bersikap reaktif dalam situasi kritis ini.
Kejadian ini sendiri adalah kejadian gempa besar ke-2 yang terjadi dalam hitungan jam saja.
Sebelumnya, gempa pertama yang kuat melanda Amerika Serikat (AS) saat para pengamat berkumpul untuk menyaksikan gerhana.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari kantor berita Italia ANSA, dikatakan, "Orang-orang berhamburan ke jalan."
(Baca juga: Hadiri Festival Sex, Pria Ini Malah Tewas di Tempat, Ada yang Tau Sebabnya?)
"Terjadi pemadaman listrik di pusat pelabuhan Ischia."
"Tak ada kerusakan terlalu berat, entah orang ataupun benda."
"Pemadam kebakaran Ischia mengirim tim penyelamat ke Casamicciola untuk situasi kritis."
Timbul kekhawatiran bahwa gerhana kali ini adalah pertanda terjadinya kiamat berdasarkan nubuat dalam alkitab.
(Baca juga: Ternyata Bisa Sebabkan Orang Kehilangan Nyawa, Simak 7 Fenomena Mencengangkan Tentang Gerhana)
Psikologi masyarakat menjadi lebih syok saat gunung api Ischia digambarkan sebagai 'laras senapan'.
Dibayangkan bahwa ada penumpukan magma dan bisa saja terjadi sebuah letusan yang dahsyat.
"Ruang magma Ischia sedang diisi," ungkap Goudo Bertolaso, kepala agen perlindungan sipil Italia.
Ia menambahkan, "Letusan di Ischia bisa lebih buruk daripada hipotesis erupsi yang diungkap Vesuvius."
Ilmuan dari Universitas College London (UCL) dan observatorium Vesuvius di Naples baru-baru ini memperingatkan bahwa gunung berapi tersebut, "Mungkin mendekati tahap kritis."
"Kerusakan lebih lanjut akan meningkatkan kemungkinan terjadinya letusan," ungkap Dr. Christopher Kilburn, direktur UCL Hazard Center, kepada para pejabat setempat.
Profesor Giuseppe De Natale, juga menggeluti bidang ini menambahkan, "Kita harus menyesuaikan persiapan kita untuk keadaan darurat lain, entah akan menyebabkan letusan atau tidak."(*)