Alat tersebut digunakan untuk mengetahui jarak, memberikan peringatan, dan sebagai penerangan di malam hari.
Selanjutnya benda ini dijual bebas untuk alat penghibur dalam atraksi sirkus dan tari-tarian.
Tak hanya itu, anak-anak yang pergi berkemah juga menggunakan light stick sebagai alat penerangan dan bantuan jika tersesat.
Dilansir dari hubpages.com oleh Grid.ID, light stick pertama kali di ciptakan oleh seorang ahli kimia bernama Edwin Chandros.
Light stick pertama itu dibuat dari bahan kimia oxalyl chloride dan hydrogen peroxide yang ternayata dapat mengahsilkan warna-warna yang menyala selama 24 jam.
Dan di tahun 1980, terjadilah tren penggunaan light stick untuk memeriahkan konser-konser penyanyi idola.
Kemudian, sampai saat ini penggunaan lights stick yang hanya untuk keperluan darurat telah bergeser menjadi alat pemeriah suasana.
Apalagi saat konser para idol K-Pop di gelar, dijamin para K-Popers akan serempak menerangi venue konser dengan light stick beranekaragam.
Jadi, sudah siap nonton konser sambil bawa light stick belum, nih? (*)