Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Muncul sebuah respon mendesak dari para ahli robotika dan artificial inteligence untuk melarang pembuatan beragam 'robot pembunuh'.
Dalam bahasa hukum perjanjian internasional, mesin mematikan macam ini dapat disebut 'Lethal Autonomous Weapons Systems'.
Di dalam pemahaman Indonesia, ini lebih dikenal sebagai sebuah sistem senjata otonom yang mematikan.
CEO Tesla, Inc., Elon Musk, termasuk di antara 116 spesialis yang menyarankan pelarangan ini.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad rifai, dari The Guardian, 116 spesialis tersebut bilang, "Kami tak punya waktu lama untuk bertindak."
"Setelah kotak pandora ini dibuka, akan sulit untuk kembali ditutup!"
Sayangnya, sistem mengerikan macam ini sudah hadir di Bumi.
Kamu bisa tengok pada pesawat tempur udara tanpa awak, seperti drone jenis Taranis yang dikembangkan oleh BAE atau pihak lain.
(Baca juga: Hadiri Festival Ehem-Ehem, Pria Ini Malah Tewas di Tempat, Ada yang Tau Sebabnya?)
Atau, coba cari tahu tentang bedil sertrifugal SGR-A1 buatan Samsung yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Korea Selatan.