Grid.ID – Sebagai seorang figur publik sudah lumrah jika setiap gerak-geriknya diperhatikan banyak orang.
Terkadang keputusan yang diambil artis juga dapat memengaruhi penggemarnya.
Pasalnya sengaja atau tidak, para penggemar kerap menjadi para artis kerap sebagai panutannya.
Termasuk dalam hal mengemukakan pendapat, terkait Poligami yang belakangan marak terjadi di kalangan artis.
Menyinggung hal tersebut, dua artis ini punya jawaban mereka sendiri.
Pesinetron sekaligus presenter Shireen Sungkar, mengungkap dirinya tak sanggup jika sang suami Teuku Wisnu memutuskan untuk berpoligami.
Kendati setuju dengan poligami yang dicontohkan panutan sesungguhnya, yaitu para nabi dan sahabat-sahabatnya yang soleh, Shireen tetap punya pendiriannya sendiri.
Yang ingin Shireen tekankan adalah ia setuju jika anjuran poligami ada dalam ajaran agama Islam dan hal tersebut dapat diamalkan.
Hanya saja Shireen menolak secara tegas jika posisi itu ada dalam rumah tangganya.
Artinya ia belum bisa untuk berbagi suami dengan perempuan lain.
"Kita nggak nentang lah, nggak benci (dengan poligami) tapi kalau ditanya sebagai perempuan."
"Nggak sanggup nggak mau ya, manusiawi lah," kata Shireen ditemui tim Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017) lalu.
Isu poligami yang dilakukan beberapa artis Tanah Air juga menarik perhatian Risty Tagor yang belum lama hijrah menjalankan islam secara kaffah (menyeluruh).
Baginya, isu poligami adalah sah jika mengikuti tata cara yang dicontohkan Nabi akhir zaman.
Tanpa sembunyi-sembunyi, dan punya tujuan yang baik, bukan sekadar pemenuhan kebutuhan biologis.
"Kalau memang dalam Islam itu boleh, yang pasti kita pelajari itu bagaimana," ujar Risty Tagor saat ditemui tim Grid.ID di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017) kemarin.
"Sebenarnya rasanya buat untuk bisa ikuti ajaran Nabi Muhammad dan Allah itu memang nggak mudah," lanjutnya tetap yakin ada jalan terbaik.
Mantan istri Rifky Balweel ini juga secara mengejutkan mengatakan setuju dengan poligami, bahkan jika dirinya terlibat ke dalamnya.
"Selama itu diajarkan dan diperbolehkan mungkin itu nggak apa-apa kalau dijalanin," tutur Risty Tagor.
Astaghfirullah, Negara Ini Larang Poligami
Poligami adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan.
Poligami dalam Islam sangat berat dan hanya dibolehkan bagi pria yang mampu berlaku adil kepada istri-istrinya.
Ada beberapa negara yang memperbolehkan dan ada juga yang tidak memperbolehkan.
Dilansir dari Indy100 dan dikutip oleh Grid.ID, beberapa waktu yang lalu, seorang pengguna Reddit, Lursh123, mengunggah peta dunia yang memperlihatkan negara-negara mana saja yang memperbolehkan poligami.
Dari peta ini menunjukkan bahwa poligami diperbolehkan di negara-negara terutama di Afrika dan Asia termasuk Aljazair, Mali, Niger, Arab Saudi dan Iran.
(Baca: Heboh, Ternyata Ada Grup Poligami di Facebook, Begini Isinya)
Negara-negara di Eropa, Australia dan Amerika termasuk dalam negara yang melarang praktik poligami.
Jerman tidak akan mengakui poligami atau perkawinan di bawah umur berdasarkan undang-undang.
Di beberapa negara Islam, poligami telah "dibatasi".
Bahkan Tunisia dan Turki sudah resmi "menghapus" poligami, kata seorang pakar hukum Islam Australia.
Poligami ala Nabi SAW
Sebagai gambaran, masa lima tahun Rasulullah SAW hidup berpoligami adalah masa perjuangan yang mempertaruhkan hidup dan mati demi kebenaran agama dan kemaslahatan umat.
Pada masa itu, kota Madinah tempat beliau hijrah bertubi tubi dirongrong dan diincar serta berulangkali nyaris diserbu oleh kaum musuh yang hendak menghancurkan agama yang diajarkannya.
Belum lagi menghadapi kaum Yahudi dan kaum munafik sehinga tidak sedikit jumlah sahabat yang gugur, satu demi satu dibunuh musuh secara gelap.
Melihat ke dalam lingkungannya, Nabi Muhammad berusaha membahagiakan para janda yang dikenalnya.
Dalam keadaan itu apakah beliau sempat menikmati keadaan santai dan bersenang senang dengan para istrinya?
Sebagai contoh, saat Nabi menikahi perempuan muda bernama Aisyah RA demi kepentingan yang baik.
Ia dijodohkan oleh sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, yaitu kepada Aisyah anaknya sendiri.
Nabi sempat dikabarkan pedofilia.
Padahal yang terjadi, Aisyah dimintah ayahnya untuk menikah dengan Muhammad lantaran diketahui anaknya sendiri sudah siap untuk menikah dan menjalin rumah tangga.
Abu Bakar hanya tak ingin saat itu Aisyah RA menikah dengan orang kafir yang suka mengingkari janji.
Selanjutnya, Nabi Muhammad juga menikahi Siti Saudah binti Zam’ah r.a.
Beliau adalah seorang Janda yang berbadan gemuk (maaf-tanpa bermaksud mengecilkan penampilan fisik istri seorang Nabi) dan sudah tua bahkan mendekati menopause.
Saat itu suaminya adalah Sakran bin Amr yang gugur dalam medan perang, sehingga Siti Saudah kehilangan seorang pelindung yang menjamin kehidupan sehari harinya.
Nabi juga menikahi janda lain yang difitnah warga yaitu Siti Hafshah bnti Ibnul Khattab r.a.
Hafshah adalah putri sahabat Nabi Umar Ibnu Khattab r.a, yang menjadi janda karena suaminya wafat akibat luka parah yang dideritanya saat perang badar.
Untuk diketahui, di kalangan masyarakat Arab, terutama pada masa itu, mempunyai seorang anak perempuan yang terlambat nikah atau menjadi janda dalam waktu yang lama akan dipandang sebagai hal yang memalukan dan menghawatirkan, betapa resah perasaan Umar menghadpi kenyataan pahit itu sampai nabi datang untuk menyelamatkan nama baik Umar dan keluarga.
Nabi pun pernah menikahi janda korban cerai, yaitu kepada Zainab binti Khuazimah r.a. Tak hanya nabi juga menikahi Ummu Salamah yang tua dan punya banyak anak, selanjutnya Beliau yang mulia mau menikahi Zainab mantan istri seorang budak.
Apakah ada yang mendekati cara berpoligami ala Nabi? (*)