Kemudian, dia mulai menari-nari ria sambil mengituki alunan musik di depan 5 mobil yang sedang berhenti di lampu merah.
Arab Saudi mengklain insiden yang terjadi ini bukan kerana sikap mereka yang ultra konservatif.
Tutur mereka, ini hanyalah sebuah resiko keamanan dan hanya memintai si bocah untuk menandatangani sebuah perjanjian sebelum kemudian dibebaskan.
(Baca juga: Produksi Robot Pembunuh Tak Dapat Dihentikan, Inikah Akhir dari Peradaban Manusia?)
"Mereka mendatangani sebuah janji tertulis bahwa bocah tersebut tak akan melakukan prilaku yang bisa membahayakan nyawanya sendiri dan orang lain."
Kata otoritas Arab Saudi, "Pemberitahuan tersebut semat-mata dimaksudkan untuk memperingatkan si anak itu tentang konsekuensi potensial atas keselamatannya sendiri."
Menurut surat kabar setempat, Okaz, bocah tersebut hanya melakukan aksi pamer untuk mengesankan teman-temannya.
Arab Saudi sendiri dikenal punya prilaku regresif terhadap rakyatnya.
(Baca juga: Habis Melahirkan Gak Ada yang Jaga, Masuk Lift Sendiri, Suami Nangis Pas Denger Kabarnya)
???????????? pic.twitter.com/VdGFZj4qSe
— ????? (@xmyd3) August 19, 2017
Pihak yang paling dirugikan atas sikap seperti ini kebanyakan adalah perempuan.
Di negara ini, wanita punya banyak pantangan untuk dilakukan di ruang publik.
Selama beberap bulan terakhir, tercatat ada dua orang yang harus berurusan dengan kasus semacam ini.(*)