Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Seorang wanita asal Rusia telah melacak bayi yang ternyata tertukar selama 30 tahun.
Usia Zoya Tuganova sekarang menginjak 70 tahun.
Dia baru mengetahui sebuah fakta mencengangkan.
Ternyata, dia telah membawa anak yang salah dari rumah sakit bersalin di Chelyabinsk di tahun 1987.
(Baca juga: SEA Games 2017 - Meski Sedang Hamil, Ternyata Perempuan Ini Tetap Bisa Raih Medali Emas)
Akan tetapi dia baru menyadarinya akhir-akhir ini.
Anak yang keliru diambilnya memiliki nama Katya.
Katya setuju untuk menyelidiki klaim ibunya tersebut bahwa dia mungkin bukanlah bayi biologis dari nyonya Zoya.
Nyonya Zoya kemudian melakukan penyelidikan sendiri untuk mencari sebuah kebenaran.
Lalu, akhirnya dia menemukan anak biologisnya, Luciya.
Luciya dan Katya sama-sama lahir dari sebuah operasi caesar di rumah sakit bersalin tersebut.
Mereka sama-sama lahir ke dunia pada 29 Januari 1987.
Luciya sendiri telah menjadi seorang ibu dari 3 orang anak dengan hidup dalam jurang kemiskinan.
Tahu akan hal ini, nyonya Zoya kemudian melontarkan keluhan pada pihak rumah sakit terkait.
(Baca juga: Iseng Coba Pakai Alat Bekam, Minta Tolong Sang Istri, Pria Ini Malah Timpa Kejadian Naas)
Dia menuntuk agar pihak rumah sakit memberi kompensasi sebesar 10 juta Rubel.
Akan tetapi, pengadilan setempat minggu ini memutuskan bahwa hanya 1 juta rubel saja yang diberi sebagai kompensasi kejadian ini.
Mengapa bisa demikin?
Ternyata, ada fakta dari kejadian ini yang menyebabkan munculnya rentetan pembunuhan.
Saat nyonya Zoya melacak anak kandungnya, Luciya menceritakan bagaimana ayah yang merawatnya segera tahu bahwa dirinya bukan anak kandungnya.
Ayah tersebut menuduh sang istri, Elvira Tuligenova tak setia.
Dikutip oleh wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, nyonya Zoya bilang, "Dia memukuli Elvira dengan curiga bahwa dirinya tak setia."
Sejak saat itu, ayah yang mengasuh Luciya menjadi terobsesi pada perasaan bahwa istrinya tak setia.
Dengan salah, dia justru menuduh sesama penduduk desa.
Dengan nekat, ia akhirnya membunuh penduduk yang dikiranya selingkuh dengan sang istri.
Akibat tindakan kriminal ini, ayah yang merawat Luciya di penjara.
Tekanan dari tuduhan ngawur sang suami yang bersamaan dengan gosip yang beredar di tetangga, membuat Elvira depresi.
Ia memilih untuk melarikan diri dengan meminum alkohol dan sering jadi tak berdaya.
Kini, dia telah wafat.
"Ibu yang merawat Luciya minum terlalu banyak."
Sejak kejadian itu, Luciya hidup lontang-lantung, mencari makanan sambil meminta-minta di sekitar desa.
"Dengan ayah di penjara, ibu yang sudah meninggal, akhirnya Luciya dan beberapa saudaranya dimasukkan ke sebuah panti asuhan."
Panti asuhan tersebut begitu suram, sebut The Siberian Times mengenai kisah tragis ini.
Nyonya Zoya sekarang tinggal di kota Magnitogorsk.
Dia mengatakan bahwa ia awalnya melihat kemiripan begitu melihat Luciya.
Luciya punya seorang suami yang tak punya pekerjaan tetap.
"Katya adalah seorang Ortodoks, sementara Luciya adalah Muslim yang cukup beriman," ungkap nyonya Zoya.
"Aku tak bisa bertemu dengan Elvira karena dia telah meinggal."
Kini nyonya Zoya berusaha membangun hubungan dengan anak yang dia ingat selama beberapa menit setelah operasi caesar.
"Kemiskinan itu tentu saja mengerikan," terang Zoya.
Luciya sebelumnya tinggal di rumah berantakan dan bergantung pada belaskasihan negara untuk membesarkan anak-anaknya.
Bagi nyonya Zoya, "Luciya sangat pendiam, dan rendah hati."
Sedangkan Katya sendiri telah menikmati pendidikan kelas satu, pergi ke universitas, sebelum mengikuti ibunya jadi seorang manjer di Russian Railways.
Sebenarnya Katya memiliki masalah medis serius saat masih kanak-kanak.
Namun nyonya Zoya memastikan bahwa dia dirawat oleh dokter terbaik dan diajak berlibur ke pegunungan untuk membantu kesehatannya.
Luciya lahir dengan keadaan sehat.
Akan tetapi, akibat hidup yang sulit, dia kemudian menjadi cacat dan tak dapat pendidikan yang selayaknya.
Katya mengatakan seandainya ia dibesarkan oleh ibu kandungnya, "Saya pasti sudah lama meninggal."
Nyonya Zoya mencurigai adanya pertukaran saat berada di rumah sakit bersalin.
Namun pihak dokter secara tegas menolak terjadi kesalahan semacam itu.
Nyonya Zoya dituduh malah punya sakit mental karena tuduhan ini.
"Saya berteriak, saya menyumpahi, tapi para dokter mengulangi bahwa saya tengah berilusi dan menganalisis bahwa saya butuh psikiatri," ucap nyonya Zoya.
Akhir dari cerita ini, akhirnya nyonya Zoya dipertemukan dengan Luciya.
Kini ketiganya sudah bertemu.
Mungkin mereka akan membangun sebuah keluarga yang benar-benar baru.
Nyonya Zoya dan Katya, kini akan memiliki tambahan keluarga baru.
Itu adalah Luciya dan 3 anak-anaknya.
Semoga kejadian malang ini gak terulang lagi ya.(*)