Find Us On Social Media :

Kepolisian Ini Menembak Mati Remaja 17 Tahun Gara-Gara Info Dari Media Sosial, Kenapa Ya?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 26 Agustus 2017 | 03:04 WIB

Orang Tua Bocah Tersebut Menangis

.Grid.ID - Kematian seorang siswa berusia 17 tahun telah mengguncang Filipina.

Dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 real, Seorang siswa bernama Loyd Delos Santos terbunuh dalam Operasi Oplan Galugad dari Kepolisian Nasional Filipina di Brgy, 160 km dari Kota Caloocan, Filipina.

Menurut laporan polisi, pemuda tersebut ditembak mati setelah menolak ditangkap dan menembaki pistol ke arah polisi. 

Dua paket narkoba berisi sabu ditemukan di tangannya.

( Baca : Kisah Bayangan Raksasa di Rumah Tua Peninggalan Belanda yang Dihuni Ribuan Kelelawar, Bikin Merinding )

Seiring berjalannya waktu berita tentang anak laki-laki berusia 17 tahun yang ditembak mati itupun semakin viral.

Kemudian masyarakat mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan informasi bahwa anak bernama Loyd Selos Santos itu membawa sabu?. 

Mantan Kapolda Caloocan Kepala Inspektur Senior Chito Bersaluna pada hari Kamis mengatakan bahwa polisi dapat memastikan bahwa Kian Loyd Delos Santos terlibat dalam obat-obatan terlarang  berdasarkan informasi dari "media sosial".

"Kami mendapat informasi berdasarkan pada apa yang orang katakan di media sosial, hanya itu yang bisa kami sampaikan" kata Bersaluna.

( Baca : Bukan Running Man, Kim Jong Kook dan HaHa Bakal Ketemu di Program Lain? )

Bahkan kasus itu langsung ditanggapi oleh Senator sekaligus petinju kelas berat asal Filipina Manny Pacquiao, ia berkata "bagaimana mereka bisa mengkonfirmasi tuduhan tersebut?".

Bersaluna menjawab: "Berdasarkan media sosial".

Sementara itu, Senator Joel Villanueva mengatakan bahwa pernyataan Bersaluna menyebalkan

"Saya pikir Anda harus berhati-hati dengan apa yang Anda katakan" kata Villanueva kepada Bersaluna.

( Baca : Bangga, Chelsea Islan dan Nicholas Saputra Terpilih Jadi Duta Muda ASEAN, Apa sih Tugasnya? )

"Saya bukan orang tua korban, tapi ketika saya mendengar ini saya ingin bertanya kepada PNP (kepolisian Filipina), misalnya, berapa banyak operasi PNP didasarkan pada informasi di media sosial " lanjut Villanueva.

Sedangkan senator Villanueva mengatakan kepada petugas kepolisian Filipina untuk tidak mempercayai semua yang ada di media sosial.

"Jangan mendasarkan semuanya pada media sosial, karena itulah kami mengatakan bahwa laporan intelijen itu penting" pungkas senator itu.

Bersaluna menjelaskan bahwa apa yang dia katakan adalah bahwa dia sudah melihat di media sosial rincian yang dinyatakan oleh tersangka narkoba yang mereka tangkap sehari setelah Delos Santos terbunuh.

(*)