Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Menurut sebuah riset, menonton film dewasa secara teratur bisa membuat kamu menjadi lebih religius.
Pria dan wanita dewasa yang menonton film ini secara teratur lebih dari sekali seminggu cenderung lebih ‘tertarik’ kepada Tuhan daripada mereka yang hanya sesekali.
Mereka juga lebih banyak berdoa.
Meskipun tidak ada alasan pasti yang dikutip, para periset percaya bahwa hal itu mungkin terkait dengan perasaan bersalah.
(BACA JUGA: Terinspirasi Adegan Film, Bocah Ini Berhasil Selamatkan Adiknya yang Tenggelam)
Lebih dari 1300 orang dewasa dijadikan bahan penelitian dan diteliti selama 6 tahun terkait tontonan dan kepercayaan mereka terkait hal ini.
Riset ini dilakukan di Universitas Oklahoma, AS menggunakan Potret Studi Kehidupan Amerika.
Temuan menunjukkan bahwa 39% orang dewasa di Amerika telah melihat beberapa bentuk media pornografi di tahun sebelumnya.
Riset ini juga menunjukkan bahwa pria tiga kali lebih banyak dari wanita.
(BACA JUGA:Canggih, Cincin Pintar Ini Bisa Ubah Jari Kita Jadi Smartphone! )
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi pornografi yang lebih sering terutama bagi orang-orang beragama dihubungkan dengan rasa bersalah dan rasa malu.
Ini berpotensi mengurangi minat seseorang terhadap aktivitas religius dan spiritual.
Bukan hanya itu, ini juga berpotensi menciptakan perasaan jujur dari seseorang untuk menjauh dari komunitas religius.
Pemimpin Tim Samuel Perry mengatakan temuan menunjukkan bahwa melihat pornografi dapat menyebabkan penurunan dalam beberapa dimensi religiusitas.
(BACA JUGA:Saat Lala Karmela Galau Pilih Nyanyi Atau Akting, Ternyata Ini yang Paling Disukai)
Namun, pada tingkat yang lebih ekstrim sebenarnya dapat merangsang atau paling tidak peningkatan religiusitas yang lebih besar di sepanjang dimensi lainnya.
Penelitian tersebut ditulis dalam Journal of Sex Research yang juga menambahkan bahwa melihat pornografi dapat menyebabkan penurunan beberapa dimensi religiusitas.
Perry menambahkan bahwa orang yang melihat pornografi dua sampai tiga kali sebulan paling tidak tertarik pada agama.
Tapi, pada frekuensi yang lebih tinggi bagaimanapun juga kecenderungan pada agama di kemudian hari nampaknya sedikit meningkat.(*)