Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Terlambat bisa jadi merupakan perbuatan yang tak baik.
Tentu banyak yang tak suka bila harus menunggu seseorang yang datang tak sesuai waktu kesepakatan.
Saat sekolah atau ketika bekerja, pasti akan tak enak rasanya bila harus kena marah guru atau atasan.
Biasanya, mereka akan mencecar dengan pertanyaan, "Mengapa harus terlampat?"
(Baca juga: Perhatikan Lingkaran Merah, Lukisan Legendaris Simpan Rahasia Mencengangkan, Apakah Ini Pertanda Dari . . .)
Setelah memberi alasan, biasanya ada yang memaklumi atau memberi sangsi.
Namun berbeda dengan yang dialami remaja ini.
Ia harus menerima hukuman dari sang bos hingga harus meregang nyawa.
Dirinya harus kena hukuman karena datang terlambat ke tempat kerja.
(Baca juga: Pergi ke Pasar Bareng Adik, Tak Sadar Darah Bercucuran, Warga Segera Datang Beri Pertolongan)
Padahal, ini adalah hari pertamanya masuk kerja.
Remaja ini adalah anak yang baru menginjak usia 15 tahun.
Ia harus rela bekerja karena telah putus sekolah.
Lebih parahnya lagi, dia punya tanggungan untuk melunasi tunggakan biaya berobat ayahnya di rumah sakit.
(Baca juga: 30 Tahun Lalu Melahirkan, Kini Anak Sudah Menikah, Ibu Baru Tahu Pihak Rumah Sakit Ternyata Lakuan Kesalahan Fatal)
Dengan terpaksa, Xiao Fei, meminjam kartu identitas temannya untuk bekerja di sebuah perusahaan real estate di Qfang.
Sayang, di penghujung bulan Juli lalu, Xiao Fei datang terlambat ke tempat kerja.
Sang bos tak terima dengan keterlambatannya dan memberikan hukuman dengan melakukan 100 squats tanpa henti.
Setelah menuntaskan hukuman tersebut, Xiao Fei jatuh sakit.
Ia harus dilarikan ke rumah sakit Xiangya di Universitas Central South.
Kelam sekali nasibnya, Xiao Fei harus meregang nyawa karena kegagalan pernafasan pada 7 Agustus.
Ayahnya yang bernama Jiang, yakin sang anak meninggal akibat hukuman yang diterimanya.
Xiao Fei dikatakan telah jatuh sakit setelah kembali bekerja pada hari tersebut.
(Baca juga: SEA Games 2017 - Meski Sedang Hamil, Ternyata Perempuan Ini Tetap Bisa Raih Medali Emas)
Awalnya dia membeli sebuah obat sebelum kemudian tak bisa lagi menggerakkan kaki dan tubuhnya.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, bos perusahaan justru menolak bahwa hukuman yang diberikan adalah penyebab Xiao Fei meninggal.
Menurutnya, itu adalah hukuman normal dan biasa saja.
Tegasnya, itu tak akan mungkin menyebabkan sebuah kematian.(*)