Find Us On Social Media :

Pengen Kerja di Google? Ini Dia Sistem Kerja Google Yang Bakal Bikin Semua Karyawannya Sukses

By Afif Khoirul M, Sabtu, 26 Agustus 2017 | 21:50 WIB

Kenyamanan Kerja di Google

Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi

Grid.ID -  Banyak orang memimpikan bekerja di Google.

Banyak pula yang mempertanyakan bagaimana cara Google bisa bertahan dan terus berkembang.

Ternyata mereka punya strategi pengelolaan sendiri.

Sundar Pichai, CEO Google berbicara mengenai rahasia pengelolaan perusahaannya didepan almamaternya tanggal 21 Agustus 2017 lalu.

( Baca : Terkuak! Inilah Sosok Di Balik Busana Haute nan Mewah Milik Menantu Cantik SBY, Annisa Pohan )

Kata kuncinya adalah "biarkan orang lain sukses".

Selama ini mungkin banyak kasus orang saling menjatuhkan dan berebut jabatan di perusahaan.

Google punya beberapa cara untuk membuat semuanya lebih jelas dan adil, maulai dari pemberian feedback maupun program pengembangan karir.

1. Karyawan Google mengevaluasi manajer mereka secara resmi lewat survei.

( Baca : Berbalut Emas dan Permata Ini Dia Penampilan Mayat Termewah di Dunia )

Mereka harus mengisi 13 pertanyaan survei di mana 11 di antaranya adalah pertanyaan setuju tidak setuju untuk penilaian pribadi.

Dua pertanyaan lain adalah terkait saran agar manajer dapat memimpin lebih baik.

Selain juga ditanya apa yang perlu diubah agar manager itu lebih baik.

Survei ini dilakukan secara jujur dan anonim dan dilaporkan secara resmi pada manager yang bersangkutan.

( Baca : Air Mani Berkhasiat Untuk Kulit Mulus? Ini Dia Faktanya, yang Terakhir Kamu Nggak Bakal Nyangka! )

2. Google sangat memperhitungkan keseimbangan kerja

Google menggunakan penetapan sasaran yang disebut  "One Simple Thing."

Mereka berusaha membuat target tidak akan berdampak negatif pada pekerjaan.

Sebagai contoh ada kesepatakan bahwa karyawan diperbolehkan tidak membaca email saat akhir pekan.

3. Pertemuan satu lawan satu

Selain rapat besar yang sering dilaksanakan, Google menggunakan sistem satu lawan satu.

Kebanyakan pemimpin baru sering kali dirasa kurang terorganisir dan buru-buru, oleh karena itu biasa pertemuan satu lawan satu ini dilakukan setiap seminggu atau dua minggu sekali.

Dalam pertemuan itu tak lupa ditanyaakan pertanyaan seperti ""Apa yang bisa saya bantu?" dan "Apa yang telah Anda lakukan?"

Selain juga ada banyak pelatihan dan buku-buku panduan bagi karyawan maupun manager baru.

 (*)