Laporan Wartawan Grid.ID, Andrianus Satya Putra
Grid.ID - Pidato dari seorang gadis pembelot negara asalnya, menceritakan kisah hidupnya di Korea Utara dan menyerukan tindakan melawan pelanggar hak asasi manusia tersebut.
Dilansir Grid.ID dari independent.co.uk,
(22), lolos dari rezim totaliter bersama keluarganya saat berusia 13 tahun dan sekarang melakukan kampanye melawan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bawah kediktatoran Kim.
Dia menyayangkan sikap orang-orang Barat yang menganggap Kim Jong-un lucu.
(BACA : Transformasi 7 Artis Tanah Air Sejak SMA Hingga Kini, No. 6 Bikin Ngakak! )
"Tapi Kim Jong-un bukan lelucon bagiku, dia harus saya sembah setiap hari, dia adalah seorang pembunuh." kata yeonmi Park.
Park mengatakan kepada penonton bagaimana setelah dia melarikan diri ke China.
Dia dijual seharga $ 205 (sekitar Rp 2 juta 733 ribu-an) sebagai pengantin wanita dan ibunya $ 65 (sekitar Rp 866 ribu-an), bahkan jauh dari biaya sebuah iPhone.
Pada pertemuan puncak tahun lalu di Dublin, Park mengingat kembali hidupnya di Korea Utara, dengan mengatakan bahwa dia tumbuh untuk percaya bahwa Kim Jong-un dapat membaca pikirannya.
Dalam pidato emosional, dia memerinci penguburan ayahnya, yang telah dipenjarakan di sebuah kamp kerja paksa Korea Utara untuk 'kegiatan bisnis ilegal'.
Dia juga mengatakan kepada penonton bahwa dia menyaksikan ibunya diperkosa setelah melarikan diri ke China.
Park melakukan perjalanan ke Korea Selatan bersama ibunya dan belajar di Universitas Dongguk di Seoul.
(BACA : Seorang Ibu Tega Menghajar Putrinya Hingga Berdah-darah, Ternyata Alasannya Karena Ini)
Dia sekarang tinggal di New York.
Pidatonya dalam video YouTube telah disaksikan lebih dari 3 juta views.
Tahun ini dia merilis memoarnya.
(*)