Find Us On Social Media :

Masuk Pemberitaan The New York Times, Begini Pandangan Orang Asing Pada Jakarta

By Linda Fitria, Minggu, 27 Agustus 2017 | 14:38 WIB

Artikel yang dimuat di The New York Times

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C

Grid.ID- Baru-baru ini, ibu kota negara Indonesia Jakarta jadi sorotan masyarakat internasional.

Pasalnya, Jakarta menjadi sebuah topik artikel di media internasional The New York Times Amerika.

Artikel yang diberi judul "Jakarta, The City Where Nobody Wants to Walk" ini menjelaskan tentang kondisi trotoar di jalanan Jakarta.

Dalam artikel tersebut, The New York Times mewawancarai beberapa warga di Jakarta.

(BACA : Banyak Artis Kawin Cerai, Ini nih 8 Pernikahan Selebriti Indonesia Paling Singkat, Ada yang Nggak Sampai Sebulan!)

Dita Wahyunita, warga jakarta menjelasakan alasannya tidak mau berjalan di trotoar lantaran ia tidak yakin kalau keselamatannya akan terjamin.

Jalan yang harusnya digunakan oleh pejalan kaki, sekarang beralih fungsi sebagai jalan motor yang enggan terkena macet.

Tak hanya itu, The New York Times juga merangkum sedikitnya 4 alasan pejalan kaki di Jakarta sangat sedikit.

Pertama, kondisi trotoar yang banyak berlubang membuat pejalan kaki harus ekstra hati-hati agar tak terjatuh.

Tekstur trotoar yang tidak rata juga menjadi salah satu alasan pejalan kaki tidak nyaman berjalan di trotoar.

(BACA : Masuk Kategori Mama Muda, 6 Artis Ini Putuskan Hijrah Memakai Hijab, Jadi Tambah Cantik nih)

Faktor lain yang tak kalah penting ialah masalah polusi udara yang sangat mengganggu pejalan kaki.

Budaya malas berjalan yang dimiliki warga juga berpengaruh.

The New York Times memberikan statement bahwa budaya berjalan orang Jakarta rendah karena lebih menyukai memakai kendaraan.

Gimana nih gaes? Ada betulnya juga kan? Jadi di samping pemerintah terus membangun infrastruktur jalan, yuk kita tingkatkan budaya berjalan kita supaya polusi dan kemacetan makin berkurang. (*)