Find Us On Social Media :

Seperti Ini Loh Definisi 'Cantik' Pada Zaman Dahulu, Ternyata Pakai Alis Nggak Termasuk!

By Irene Cynthia Hadi, Minggu, 27 Agustus 2017 | 20:36 WIB

Standar kecantikan zaman dahulu

Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi

Grid.ID - Standar kecantikan wanita di dunia memang beranekaragam.

Namun ternyata standar kecantikan zaman dulu sangat berbeda dengan sekarang.

Beberapa standar kecantikan malah aneh dan bahkan mengerikan.

(BACA JUGA 10 LadyBoy Thailand Ini Bikin Mata Nggak Berkedip, Nomor 5 Aduhainya Bak Boneka dan Putri Kerajaan!)

Seperti apa standar kecantikan tersebut? Berikut daftar yang berhasil dilansir Grid.ID dari ranker.com.

1. Cantik karena punya dahi nonong

Pada zaman Renaissance, mereka yang cantik adalah dahi besar, nonong dan melengkung seperti dalam gambar.

Bahkan para wanita mencukup garis rambut mereka untuk membuat dahi mereka semakin menonjol.

(BACA JUGA Tersiksa Karena Putranya Tiada, Sang Ibu Menerima Ini dari Pramugara, Isinya Sangat Menyentuh dan Bikin Nangis!)

2. Mengecat kaki

Ketika masa Perang Dunia II, banyak wanita mengecat kaki mereka supaya kelihatan coklat.

Ini dikarenakan tampilan warna coklat di kaki masih dianggap sebagai trend di kala itu.

Sementara benang nilon untuk membuat kaos kaki atau stocking masih sulit pada masa itu.

3. Kaki yang mengecil dan menyusut

Berbeda dari negara lain, wanita Tiongkok mengikat kaki mereka menjadi kecil dan menyusut.

Standar ini ditemukan pada para istri dan anak perempuan para bangsawan di abad ketigabelas.

(BACA JUGA Cantik dan Manis Banget! Kafe Baru Milik Artis Mahmud Ini Nggak Mainstream deh Pokoknya, Apa ya Keunikannya?)

Kaki mereka akan mulai diikat sejak usia 5 sampai 7 tahun.

Oleh karenanya, tulang-tulang kaki mereka akan patah dan menjadi kecil karena menyatu.

4. Membentuk ulang tengkorak kepala

Suku Maya dulu pernah menciptakan standar kecantikan aneh ini.

Kepala para bayi dibentuk ulang dengan menggunakan sebuah papan.

Banyak kelompok juga melakukan praktek ini.

Mereka adalah suku Jerman seperti Huns, suku Tahiti, Inca dan Chinook dan Choctaw.

(BACA JUGA Ini Dia 2 Gadis Remaja yang Hampir Disandingkan Bersama Anniesa Hasibuan, Masih Muda Tapi Langkahnya Bisa Mengubah Dunia Loh!)

5. Nggak punya alis

Kalau sekarang pada pengen bikin alis tebel, dulu alis justru dihilangkan.

Ini adalah standar kecantikan dari masa Abad Pertengahan dan Renaissance.

Alis dan bulu mata adalah simbol overseksualitas.

Akhirnya para wanita menghilangkan alis dan bulu matan mereka.

Hmm...sakit banget nggak ya? 

(BACA JUGA Kenalan Yuk Sama Emilia Nova, Sang Pembawa Pulang Medali SEA Games yang Multitalenta dan Stylish Abis!)

6. Kalau gigimu hitam, itu berarti kamu cantik

Selama ribuan tahun, wanita di Jepang punya kebiasaan menghitamkan gigi mereka.

Ini mereka lakukan setelah mereka menikah.

Budaya ini terus berlanjut sampai abad ke-19 dan menjadi simbol kecantikan dan komitmen dalam pernikahan.

7. Alis warna warni

Masih tentang alis nih.

Para wanita di Tiongkok pada zaman kuno, akan mewarnai alis mereka dengan warna biru, hitam atau hijau.

Mereka juga sudah membentuk alis mereka loh.

(BACA JUGA 10 Lifehack Keren, Unik dan Kocak Abis! Nomor 9 Bisa Berfungsi Nggak Ya??)

Ada ekspresinya juga. Kalau lagi sedih, mereka akan menggambar bagian tengah alis jadi naik ke atas.

Kalau alisnya pendek dan tinggi, berarti mereka lagi sedih.

8. Pinggang kecil dan menyempit seperti jam pasir

Tahu jam pasir?

Nah, seperti itulah kira-kira bentuk tubuh wanita ideal pada masa era Edwardian.

Para wanita akhirnya menggunakan korset untuk membentuk tubuh mereka seperti jam pasir.

Padahal resikonya banyak banget loh.

Mereka bisa sesak napas gara-gara penggunaan korset ketat tersebut. (*)

(BACA JUGA Ini Dia Sang 'Ratu Maraton Asia Tenggara', Srikandi Semarang Ini Baru Saja Merebut Emas ke-11 untuk Indonesia Loh..)