Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Film adalah sebuah medium di mana kita bisa merasa terhibur saat menyaksikannya.
Namun, film tidak selalu hanya menghibur dengan jalan cerita dan akting saja.
Film bisa memberikan hiburan dari banyak aspek juga, seperti proses editing, gerakan kamera, sampai dengan musik.
Baby Driver adalah film terbaru karya Edgar Wright yang merupakan seorang sutradara muda berbakat yang pakar dalam mengemas film sebagai sarana hiburan yang berseni dan berkelas.
(BACA: Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan)
Kalau melihat karya buatan Edgar Wright, seperti melihat karya seorang anak muda jenius yang menampilkan seni ala generasi MTV yang kreatif.
Sebut saja film Scott Pilgrim vs The World yang dikemas bagaikan menyaksikan video game dalam bentuk live action.
Edgar juga sangat piawai dalam menampilkan humor cerdas seperti pada film Hot Fuzz dan Shaun of The Dead, yang merupakan kolaborasinya dengan Simon Pegg yang berperan dalam film tersebut sekaligus sebagai penulis cerita bersama Edgar.
Kali ini, Edgar mengemas film dengan genre heist (perampokan) dan bumbu kejar-kejaran mobil, namun dalam satu rangkaian nada bagaikan musik video yang berdurasi 112 menit.
(BACA: Tidak Hanya Ada di Mesir, Ternyata di Indonesia Juga Ada Mayat yang Dijadikan Mumi)
Praktis sepanjang film Baby Driver ini, alunan lagu dari berbagai artis dan album hampir selalu hadir dalam setiap adegan pada film ini.
Total ada sekitar 30 lagu dari berbagai macam musisi melantun sepanjang film. Baik itu musisi lama yang legendaris sampai dengan musisi baru. Semua demi narasi dalam bentuk nada.
Ada satu adegan di mana karakter utama yang bernama Baby (Ansel Elgort) sedang berjalan untuk membeli kopi. Adegan tersebut diambil dalam satu take dengan alunan lagu yang ketukannya seirama dengan gerakan di layar, serta adegan yang sesuai dengan lirik lagu.
Meski tema utama film ini tentang Baby yang seorang jago ngebut dan terpaksa harus ikut merampok karena hutang yang harus dibayar, adegan kejar-kejarannya sendiri tidaklah sebanyak Fast and Furious.
Tapi sekalinya ngebut, adegan yang dihadirkan sangat seru dan tak kalah dengan filmnya Vin Diesel itu.
Semua kebut-kebutan tetap di dalam alunan lagu dengan semua detailnya.
(BACA: Inilah 10 Fakta Wanita Tersangka Komplotan Saracen, Nomor 10 Ternyata Pendukung Kandidat Capres)
Untuk jalan ceritanya sendiri sih tidak terlalu spesial, bahkan cenderung klise. Jelas Edgar saat membuat film ini tidak menjadikan cerita sebagai prioritas.
Kekurangan dalam jalan cerita, ditebus dengan kualitas akting dari para pemain di film ini. Ansel Elgort tampil anti sosial sebagai Baby, namun bisa tampil penuh kasmaran saat beradu akting dengan Lily James yang berperan sebagai gadis yang disukainya.
Begitu juga dengan Kevin Spacey, Jon Hamm, Eiza Gonzalez, dan Jamie Foxx yang berperan sebagai gerombolan perampok yang tak segan-segan dalam membunuh.
Film ini memiliki rating 17 tahun ke atas karena adanya adegan kekerasan, meski masih berada di ambang batas antara rating 17 tahun ke atas dan khusus dewasa. Karena ada banyak adegan dengan kalimat umpat dan kekerasan yang sedikit eksplisit.
Akhir kata, Baby Driver merupakan sebuah karya seni yang harus dinikmati sebagai satu kesatuan untuk dapat mengapresiasi kejeniusan para pembuatnya. Hanya saja, mungkin film ini tidak terlalu menarik bagi kaum wanita karena terlalu kentalnya adegan yang memicu adrenalin dan testosteron.
Rating 4 dari 5. (*)