Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Sering kita mendengar psikopat yang kerap melakukan hal-hal keji dan tak terduga.
Mereka dianggap tidak punya perasaan dan hati nurani.
Namun tak banyak yang tahu apa yang sebenarnya mendorong mereka untuk menjadi psikopat.
Inilah alasan, seorang pembuat film BBC melakukan wawancara dengan para psikopat, seperti dilansir Mirror.
(BACA JUGA:Lucunya Gaya Foto Rafathar Ketika Menghadiri Ulang Tahun Anak Maya Septha )
Ia ingin menyelidiki seberapa jauh faktor biologis, psikologis, dan lingkungan mempengaruhi sang psikopat.
Kisah ini dialami oleh Rebecca Harrison, seorang sutradara BBC.
Menurutnya cara terbaik untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan itu adalah dengan melakukan wawancara langsung.
Sistem kriminal di Inggris tidak memungkinkannya untuk mewawancarai psikopat di Inggris.
(BACA JUGA: Minum Banyak Kopi Turunkan Risiko Kematian, Mitos atau Fakta sih?)
Oleh karena itu ia pergi ke Amerika.
Ia mengunjungi penjara Indiana State, tempat penampungan bagi para pembunuh paling terkenal di negara bagian.
Mungkin benar tidak semua psikopat adalah penjahat, namun ia merasa keputusannya untuk mewawancarai psikopat cukup berisiko.
Setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi, akhirnya ia mendapat akses untuk bertemu 4 narapidana.
(BACA JUGA: Belum Pernah Lihat Ular Melahirkan? Wajib Liat Video Ini, Awas Ngilu!)
Dia dan krunya diantar untuk bertemu dengan narapidana yang akan dihukum mati itu.
Akhirnya mereka sampai di ruang wawncara.
Mereka hanya dibatasi beberapa kursi dan kamera.
Sebuah situasi menakutkan di mana mereka tidak akan pernah tahu apa yang akan psikopat itu lakukan.
(BACA JUGA:Lama Tak Terdengar, Intip yuk Fashion Simpel ala Penyanyi Seksi Vicky Shu, Bisa Kamu Tiru loh )
Tentu ada penjaga yang mengawasi, tapi menurut Rebecca rasanya sangat aneh ketika ada psikopat yang menjabat tangan Anda.
Di antara 4 narapidana itu, ada yang paling menarik perhatian alias menakutkan yaitu Robert.
Ia baru berumur 17 tahun dan pernah mencoba melarikan diri dari penampungan bagi pelaku kejahatan di bawah umur.
(BACA JUGA: Jangan Asal Belok Jika Tidak Ingin Alami Hal Seperti Ini, Waspada!)
Narapidana lain terjerat kasus pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan, dan pedofilia.
Robert terlihat berbeda.
Ia dicukur bersih dan sangat pandai serta sopan.
Mereka akhirnya berbicara tentang buku-buku yang Robert baca dan cerita tentang kakek Robert yang merupakan seorang militer.
Memang sifat psikopat klasik adalah suka menunjukkan harga dirinya yang luar biasa.
(BACA JUGA: Ali Syakieb Kembali ke Pelukan Citra Kirana?)
Saat wawancara selesai, Rebecca menjadi sangat sadar betapa berbahayanya pria itu.
Robert senang menceritakan korbannya.
"Bagian belakang leher Anda adalah tempat terlemah di tubuh Anda, jadi saya memukul di bagian itu", kata Robert pada Rebecca.
Kemudian Robert mengaku bisa membaca korbannya dan menganalisis keseluruhan seseorang dari apa yang mereka kenakan.
(BACA JUGA:Diduga Selingkuh, Foto Kemesraan Donny Kesuma dan Wina Wihana Beredar Luas )
Rebecca pun mengajukan diri untuk dianalisis dan apa yang dikatakan Robert?
"Anda agak kecewa.. Saya bukan ancaman. Anda memakai celana gelap dan sepatu hitam. Anda melangkah dengan kencang dengan celana yang warnanya lebih gelap lagI. Jadi Anda memulai hari ini dengan kuat."
Robert juga menjelaskan kaos Rebecca lebih santai yang artinya pasrah dengan kelanjutan yang akan terjadi.
Selama Robert menganalisis, Rebecca seakan berhenti bernapas.
Dia tidak menyangka Robert memperhatikan dengan detil.
Itu adalah fakta baru yang sangat mengejutkan sekaligus menyeramkan tentang psikopat baginya.
(*)