Agabi memberi bocoran bahwa neuron hanya dapat tetap bertahan hidup selama 2 tahun di lingkungan laboratorium dan 2 bulan di sebuah perangkat.
(Baca juga: Otak Dapat Dikendalikan, Berikut Panduan Langsung dari Sang Profesor)
Artificial Intelligence (AI) sendiri telah berkembang sangat pesat.
Para ilmuan sedang mencoba untuk membuat dan telah berhasil mewujudkan sebuah mesin yang mirip otak manusia.
Mesin ini mampu belajar dan memahami lingkungan sekitar.
Kedengarannya memang asyik.
Tapi, apakah kenyataannya memang demikian?
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daliy Mail, Elon Musk telah berulang kali mengingatkan tentang bahaya AI.
Ini dapat membuat manusia terlihat jadi lebih usang.
Kini Musk sedang mengerjakan proyek baru, mencegah agar manusia benar-benar jadi makhluk yang tak berguna di hadapan AI.
(Baca juga: Baru Saja Tiba di Rumah, Ditodong Senjata, Ini yang Dilakukan Untuk Tetap Hidup)
Berbeda, Agabi yang tumbuh di Lagos dengan membantu ibunya menjual makanan, percaya bahwa masa depan AI terletak pada pembuatan mesin yang lebih hidup.
Dia yakin bahwa perusahaannya dalam 5 sampai 7 tahun ke depan dapat membangun sistem humanoid kognitif berdasarkan neuron sintetis yang lebih hidup.
"Ini sendiri bukanlah sebuah fiksi imiah," tegasnya.
"Kami ingin membangun otak neuron biologis."
Ini adalah sebuah sistem otonom yang memiliki kecerdasan."
Ungkapnnya, "kami tak ingin membangun sebuah otak manusia."(*)