Laporan reporter Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Siapa yang tak kenal kopi?
Minuman satu ini menjadi favorit berbagai kalangan.
Dari usia muda hingga tua.
Dan juga dari beragai gender, pria dan wanita menyukai kopi.
(BACA JUGA: Laki-Laki Ini Sangat Gembira Saat Tahu Pacarnya Hamil, Sampai Sebuah Dering Telepon Jelaskan Segalanya)
Khasiatnya yang diklaim bisa mengusir kantuk, membuatnya menjadi primadona.
Kopi sering dijadikan sebagai doping energi.
Khususnya untuk para pekerja yang sedang leur atau harus bekerja pagi-pagi sekali.
Tapi, dibalik nikmatnya kopi, ternyata bisa berdampak pada indera perasamu.
Lalu apa yang akan terjadi pada indera perasa jika kita sering minum kopi?
(BACA JUGA: Selain Adele, Ternyata Dua Artis Cantik Indonesia Ini Juga Punya Belahan Dagu loh, Nggak Nahan deh)
Dilansir grid.ID dari laman huffingtonpost, begini penjelasannya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science menemukan hal mengejutkan.
Yaitu, ternyata kafein bisa mempengaruhi reseptor di otak yang mengurangi kemampuan anda untuk merasakan rasa manis.
Dampaknya, anda akan lebih sering mengonsumsi gula.
Dan pemakaiannnya pun menjadi lebih banyak.
Bagimana hal itu bisa terjadi?
(BACA JUGA: Perlu Waspada, Ini Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil, Nomor 7 Karena Berat Badan loh!)
Rupanya, kafein menekan reseptor adenosine.
Yaitu reseptor yang membuatanda merasakan kantuk dan rileks.
Tapi, selain itu, hal ini juga mengubah bagaimana otak anda mencatat selera tertentu.
Hal itulah yang dikatakan oleh Robin Dando, asisten professor sains di Cornell University.
“Saat anda minum kopi berkafein, ini akan mengubah selera anda terhadap rasa”.
“Dan jika anda makan makanan secara langsung setelah minum kopi, mungkin anda akan merasakan rasa yang kurang terhadap makanan tersebut”.
(BACA JUGA: Ini Harapan Wulan Tilaar Untuk Duta Muda Asean 2017 Terpilih)
Khususnya rasa manis.
Peneliti menggunakan subjek penelitian sebanyak 107 peserta.
Yang dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama, meminum kopi berkafein dengan gula.
Kelompok dua meminum kopi tanpa kafein dengan takaran gula yang sama.
Namun, subjek pada kelompok berkafein menilai bahwa minuman mereka kurang manis diabanding mereka yang minum kopi tanpa kafein.
Hal ini pun memperkuat hasil penelitiannya yang menunjukkan berkurangnya sensor perasa manis pada seseorang yang sering minum kopi.
Khususnya kopi berkafein. (*)