Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Terhubung kembali dengan kerabat lama yang hilang, mungkin terlihat sebagai hal menyenangkan.
Akan tetapi, apakah kenyataannya memang demikian?
Pengguna Facebook satu ini punya kisah asik untuk disimak.
Kashmir Hill seorang jurnalis yang berhasil menemukan bibinya di Facebook 'People You May Know'.
Lalu, dia mengirim sebuah pesan.
Fitur Facebook ini pada kenyataannya berhasil menghubungkan keduanya.
Dalam sebuah artikel untuk Gizmodo, Kashmir mulai menyelidiki bagaimana jaringan sosial dapat mengumpulkan data untuk membuat hubungan di antara para individu.
Dalam artikel tersebut, Kashmir bilang, "Usai menelpon, saya diam selama 15 menit."
(Baca juga: Millen Cyrus - Merasa Terperangkap dalam Tubuh yang Salah? Profesor Ini Punya Penjelasan Ilmiahnya)
Dia bersyukur bahwa Facebook telah memberinya kesempatan yang super langka.
Dia akhirnya berhasil untuk ngobrol dengan si bibi.
Kashmir terpesona dan sekaligus bingung dengan kemahapengetahuan Facebook yang begitu nyata.
"Bagaimana Facebook dapat menghubungkan, tetap sulit untuk dipahami."
Perlu diketahui, Facebook memiliki kemampuan untuk menyarankan 'teman' yang dekat berdasarkan lokasi sebuah device, kontak telpon, serta pengenal wajah dari foto.
Kashmir melacak semua saran teman yang diberikan Facebook sepanjang hari.
Dia meneliti siapa mereka dan bagaimana mereka bisa terhubung.
Setidaknya, Kashmir menerima 1.400 saran pertemanan dan 160 orang perhari.
(Baca juga: Tak Ingin Hidup dengan Kebohongan, 2 Orang Ini Lakukan Prosesi Pernikahan Unik, Begini Tanggapan Netizen)
Sekitar 2 ratus orang dikenalnya.
Sisanya adalah orang asing.
Rebecca Porter memiliki nama keluarga yang sama dengan kakek biologis Kashmir yang tak pernah ditemuinya.
Kakek Kashmir meninggalkan ayahnya saat dia masih kecil.
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Beruntung ayahnya kemudian diadopsi.
Kashmir tak pernah tahu identitas ayahnya yang sebenarnya hingga dia beranjak dewesa.
Lalu, Kashmir memutuskan untuk menghubungi Rebecca.
Padahal, mereka sama sekali belum pernah saling bertemu.
(Baca juga: Perhatikan Lingkaran Merah, Lukisan Legendaris Simpan Rahasia Mencengangkan, Apakah Ini Pertanda Dari . . . )
Akhirnya dikirimlah sebuah pesan untuk Rebecca.
Mereka mulai berkomunikasi dan semua berjalan dengan baik.
Rebecca memberi tahu bahwa dia pernah bertemu dengan saudara dari kakek Kashmir 35 tahun lalu.
Kashmir sendiri lahir tak jauh di tahun-tahun tersebut.
(Baca juga: Si Ganteng CEO Telegram Datang Makan dengan Chief Rudiantara, Telegram Bisa Dibuka Minggu Ini)
Akan tetapi, setelah menghabiskan beberapa waktu untuk mengobrol, Kashmir tetap tak dapat memecahkan sebuah misteri dahsyat.
Dia bilang, "Tak diberitahu dengan pasti bagaimana alat ini dapat bekerja."
"Semua pengguna yang ingin tahu bisa dibuatnya frustasi."
Masih belum terpecahkan bagaimana Facebook punya kemampuan untuk tahu jejaring antar individu.
(Baca juga: Pengalaman Berharga dari Wanita yang Ingin Mati Saat Lihat Fotonya di Facebook)
Kashmir dan ayahnya tinggal di Florida dan punya jarak 1 ribu mil jauhnya dari rumah Rebecca di Ohio.
Ayah Kashmir telah bertemu suami Rebecca saat pemakaman neneknya.
"Mereka bertukar email dan nomor telpon ayah ada di telponnya."
"Tapi keduanya tak menggunakan Facebook."
(Baca juga: Jadi Pelacur Untuk Bayar Hutang Rp 5 Miliar, Wanita Ini Malah Dapat Hadiah Terindah di Hidup!)
Dia megaskan kembali bahwa cara Facebook menghubungkan antar manusia luar biasa dahsyat dan masih sulit dipahami.
Bahkan ini cenderung lebih menakutkan.
Facebook dapat memberikan saran pertemanan bila di antaranya memiliki teman bersama.
Sebenarnya, inilah penjelasan yang paling umum.
(Baca juga: Inilah Kata-Kata Terakhir Putri Diana Sebelum Tiada, Ternyata Ia Sempat Mengatakan Sesuatu Kepada Penolongnya Ini....)
Ini juga temasuk ketika tergabung dalam grub yang sama.
Faktor lain biasanya bisa berasal dari sekolah, universitas, atau tempat bekerja.
Tapi secara lebih rinci, Facebook sendiri menolak untuk memberi tahu karena terhalang kebijakan privasi.(*)