Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Asma adalah jenis penyakit kronis yang terjadi pada saluran pernapasan.
Biasanya ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas.
Penyakit ini menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
(BACA: Ibunda Via Vallen Buka-bukaan Soal Kelakuan Anaknya, Ternyata Begini Toh..)
Obat asma biasanya dikelompokkan menjadi pencegah dan pereda.
Pencegah digunakan setiap hari sedangkan obat pereda digunakan bila diperlukan untuk menghilangkan gejala.
Sebagian besar menggunakan inhaler atau puffers.
Beberapa obat asma ada dalam bentuk tablet, termasuk prednisone yang biasanya hanya digunakan untuk mengobati asma parah.
Asma inhaler adalah perangkat obat genggam yang menghantarkan obat ke paru-paru.
Sebagian besar obat asma menggunakan perangkat inhaler ini.
(BACA: Ternyata Manusia Purba Modern Bukan Berasal Dari Afrika, Tapi dari China)
Pereda asma adalah jenis obat asma dengan efek yang cepat.
Obat ini memberikan kelegaan cepat dari gejala asma, misalnya sesak dada, batuk, dan sesak napas.
Biasa juga disebut bronkodilator, penghilang relaksasi mengendurkan otot saluran napas dan membuka saluran napasmu.
Bekerja dalam hitungan menit dan bertahan sampai 4 jam.
Pereda asma yang terkenal adalah Ventolin (salbutamol).
(BACA: Bukan Hamil! Perut Gadis Ini Terus Membesar, Ternyata Isinya Bikin Dokter Kaget)
Pereda asma ini memiliki efek samping seperti detak jantung yang cepat serta perasaan cemas atau gugup.
Sedangkan pencegah asma biasanya diberikan untuk orang dewasa yang memiliki gejala asma 2 kali atau lebih pada bulan lalu.
Selain itu, terbangun oleh gejala asma dan mengalami serangan asma yang membutuhkan kunjungan ke dokter umum dalam 12 bulan terakhir.
Obat pencegah bekerja dalam waktu yang lama, sehingga kamu disarankan untuk menggunakannya setiap hari, meski tidak memiliki gejala.
Efek sampingnya, sakit tenggorokan, suara serak, dan sariawan.
Untuk cara penggunaannya, kamu bisa langsung bertanya pada apoteker saat kamu membeli obat tersebut. (*)