Find Us On Social Media :

Oang Indonesia Suka Makan Sate, Ternyata Ini Lho Penyebabnya

By Alfa Pratama, Jumat, 1 September 2017 | 19:30 WIB

Ketika daging merah sebagai bahan sate dipanaskan pada suhu tinggi, timbul zat karsinogen Heterocyclic amines atau HCA yang memicu kanker

Di sana sate dikenal sebagai sosatie.

Orang Belanda juga membawa hidangan ini ke negeri Belanda.

Hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda.

Sate ayam adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.

Baca : Yuni Shara Ucapan Idul Adha, Netizen Pun Memuji Kecantiknya Berhijab

Rijsttafel yang dalam Bahasa Belanda berarti "meja nasi" merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.

Cara penyajian seperti ini berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk setempat yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan berbagai lauk-pauknya.

Baca : Jadi Makanan Kegemaran Dokter Ryan Thamrin, Inilah 10 Mie Instant yang Paling Disukai di Asia, Nomor 8 Non Halal

Ada kisah unik nih tentang Presiden Soekarno dan sate.

Saat sedang dalam perjalanan pulang, beliau melihat tukang sate.

Beliau lalu memanggilnya dan memesan satenya dengan mengatakan, “Sate ayam lima puluh tusuk!”.

Rupanya saat itu Presiden Soekarno baru saja diangkat sebagai petinggi negara.

Konon, itulah perintah pertama beliau sebagai petinggi negara.

Menurut Presiden Soekarno, momen makan sate itulah yang menjadi perayaan pengangkatan dirinya sebagai petinggi negara. (*)

" >