Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Bulu kuduk berdiri atau reaksi merinding seringkali dirasakan seseorang.
Banyak yang mengaitkannya dengan kehadiran sosok selain manusia.
Namun kenyataannya tidak selalu begitu.
Dalam laman everydayhealth.com, Tim Grid.ID menemukan bahwa tubuh cenderung bereaksi terhadap emosi.
(BACA JUGA: Beda Aroma Beda Pula Khasiatnya, Ini Dia Manfaat Lilin Aromaterapi! Ada yang Bisa Bikin Bahagia loh)
Fenomena ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1915 oleh Walter B. Cannon, MD, ketua departemen fisiologi di Harvard Medical School di Boston.
Ia menjelaskan ini dinamakan respons fight-or-flight.
Emosi yang kuat memicu reaksi fisik di sistem saraf.
Rasa takut merangsang otak dan memicu pelepasan hormon adrenalin dan hormon stres lainnya ke seluruh tubuh.
Ini menyebabkan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasa, telapak tangan berkeringat dan membuat bulu kuduk berdiri.
(BACA JUGA:Ini Dia Produk Kosmetik Keluaran Rihanna, Penasaran? )
George A. Bubenik, MD, seorang ahli fisiologi dan profesor zoologi menjelaskan merinding adalah hasil refleks.
Otot yang berkontraksi memaksa bulu kuduk naik.
Bukan hanya ketakutan, tapi juga rasa kagum dan kegembiraan bisa sebabkan bulu kuduk berdiri.
Bisa juga hanya mendengarkan musik.
Orang cenderung merinding ketika mengalami situasi emosional yang kuat.
(BACA JUGA: TERPOPULER: Mahkota Raisa yang Aneh dan 5 Istri Cantik Pemilik TV di Indonesia)
Misalnya, saat berjalan menyusuri lorong pernikahanmu, berdiri di atas podium atau menonton film horor.
Dalam jurnal Social Psychology and Personality Science dikatakan orang yang paling sering merasa merinding adalah mereka yang berkepribadian terbuka.
Mereka yang suka pengalaman baru, kreatif, penasaran, dan memiliki imajinasi aktif.
Jadi, merinding bukan hanya soal makhluk lain ya! (*)