Laporan reporter Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Menyusui adalah salah satu kebanggaan bagi ibu.
ASI juga memiliki segudang manfaat bagi bayi.
Karena dalam ASI terdapat gizi yang melimpah.
Saat menyusui, kadang ibu menemui beberapa larangan.
(BACA JUGA: Gara-gara Nyamuk, Akun Twitter Pria Ini Kena Banned Permanen! Kocak Banget Alasannya!)
Biasanya terkait dengan asupan nutrisi si ibu.
Karena ini akan berpengaruh pada ASI yang dihasilkan.
Dilansir Grid.ID dari laman Boldsky.
Ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lewatkan saat menyusui.
Apa saja itu?
(BACA JUGA: Tampil Dengan Kain Tenun, 4 Gaya Kasual dan Simpel ala Dian Sastro Ini Cantik Banget! Khas Indonesia)
1. Minum cukup air
Tidak minum cukup air bisa membuat produksi ASI berkurang.
Jadi, pastikan kamu meminum cukup air setiap hari.
2. Makan dengan benar
Masalah kenaikan berat badan pasca melahirkan memang kadang merisaukan.
Tapi, bukan berarti kamu melakukan diet dengan sembarangan.
Penting untuk menjaga supan nutrisi kamu.
Karena apa yang kamu makan akan menjadi makanan untuk bayi kamu juga.
(BACA JUGA: Bukan Mama, Tapi Kalimat Ini yang Pertama Kali Diucapkan Oleh Adik Angkat Verrell Bramasta!)
3. Pil KB
Mengonsumsi pil KB ternyata dapat mempengaruhi produksi ASI.
Konsultasikan dengan dokter untuk pengendali kelahiran lainnya.
4. Alcohol
Sebaiknya hindari minum alkohol saat menyusui.
Ini untuk kesehatanmu dan bayimu.
(BACA JUGA: Raffi Ahmad Tanggapi Hari Patah Hati Nasional, Begini Katanya...)
5. Kafein
Terlalu banyak konsumsi kafein saat menyusui tidak baik.
Kamu bisa membatasi dengan hanya minum 1 cangkir sehari.
6. Ikan makarel
Sebaiknya hindari ikan makarel dan sejenisnya.
Karena ikan ini banyak mengandung merkuri.
(BACA JUGA: Bahaya, Ini loh Efek dari Kolesterol Tinggi, Bisa Sebabkan Penyakit Serius! Harus Waspada nih)
7. Bawang putih
Bawang putih dapat mempengaruhi rasa ASI kamu.
Jadi, batasi penggunaan bawang putih selama menyusui.
8. Obat
Kamu bisa mencoba meminum obat untuk memperlancar produksi ASI.
Tapi, kamu harus menghentikan meminumk obat-obatan jika tanpa konsultasi dengan dokter. (*)