Hukum di negara ini sebenarnya sudah memberlakukan larangan bagi perempuan dengan jilbab memasuki kantor pemerintah Tajikistan.
Di bulan Agustus, polisi menuntut agar sekita 8 ribu perempuan di kota Dushanbe menyimpan jilbab mereka.
Mereka harus menyesuaikan dengan kode etik cara berpakaian tradisional Tajikistan.
Banyak orang yang terkejut dengan kejadian ini.
Mereka merasa kebebasan personal telah dilanggar dalam hal ini.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari RFE, aktivis hak asasi manusia, Oinikhol Bobonazarova, mengatakan, "Saya harus memutuskan sendiri apa yang harus saya pakai!"
(Baca juga: Setiap Hari, 'Tanda Lahir' Bayi Perempuan ini Terus Membesar, Beginilah Kondisinya Ketika Dia Telah Dewasa)
"Tak ada yang punya hak untuk memberi tahu saya, 'Anda harus memakai ini' dan itu!"
Undang-undang baru ini sendiri belum memutuskan prosedur hukuman seperti apa yang diterapkan bagi pelanggar peraturan.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Sputnik, ada pihak yang mengklaim bahwa akan diberlakukan denda di kemudian hari.
Ini terutama akan menimpa pelanggar yang telah tertangkap melakukan kesalah berulang kali.(*)