Sementara itu, sang ibu yang bernama Chantelle Flynn menyangkal bahwa ia membiarkan bayinya meninggal dan menutup jalan hukum untuk mengadili suaminya.
Dilaporkan bahwa Craig memang orang yang kejam dan berisiko terhadap anak.
Bahkan ia diduga berbohong kepada petugas medis tentang apa yang terjadi saat Leyton dibawa ke rumah sakit untuk diselamatkan.
( BACA : Kece Banget! Ini Koleksi Mahal Jaket Bomber 3 Seleb Indonesia, Harganya Bikin Melongo )
Sayangnya nyawa Leyton tidak bisa diselamatkan.
Craig dan istrinya memang punya hubungan yang tidak menentu.
Mereka pernah berpisah karena Craig melakukan kekerasan pada Flynn.
Namun tak berselang lama Flynn segera memaafkan dan meminta Craig untuk kembali.
Seorang saksi mengatakan bahwa Leyton dibiarkan hanya bersama Craig oleh Flynn pada suatu pagi.
Menurut catatan telepon, Craig sempat menelepon Flynn sebanyak dua kali.
Petugas medis pun menemukan Leyton dengan kondisi hampir meninggal dengan luka memar di seluruh tubuhnya.
Mereka mencatat enam daerah memar adalah di kepala, belakang telinga, rahang, tulang rusuk, dan beberapa memar di selangkangan dan alat vital.
Kemungkinan besar akibat pukulan atau tendangan.
Pemeriksaan juga menunjukkan Leyton mengalami pendarahan di kedua mata yang menunjukkan trauma kepala yang berat.
Flynn tetap dituntut karena diduga sengaja meninggalkan Leyton sendirian dengan ayahnya padahal mungkin sudah menangis atau bahkan berteriak pagi itu.
Craig dalam sebuah wawancara membantah semua tuduhan itu dengan alasan anaknya jatuh sehingga terluka parah.
(*)