Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Seorang wanita asal Afghanistan ini memang sungguh luar biasa.
Kini usianya 106 tahun.
Dia punya julukan sebagai 'pengungsi tertua di dunia.
Saat ini dia menghadapi deportasi oleh otoritas Swedia setelah permohonan suakanya ditolak.
(Baca juga: Jessica Iskandar dan Vishal Singh Asik Gendong-gendongan di Kolam Renang, Enggak Apa-apa Asal Bukan Laki Orang!)
Nama wanita ini adalah Bibihal Uzbeki.
Dia berangkat dari Suriah, menuju Turki, melewati Balkan, dan mengarungi Eropa tengah.
Dia ditemani sang anak yang berusia 67 tahun.
Bibihal adalah seorang centenarian.
(Baca juga: Di Depan Girl Squad, Deddy Corbuzier Bilang Gaya Ayu Ting Ting Yang Ini MEMPRIHATINKAN)
Centenarian sendiri adalah julukan yang disematkan pada orang yang telah hidup selama 100 tahun.
Saat otoritas setempat menolak pengajuan suaka, dia mengalami stroke.
Mulai sejak itu, dia terbaring lemah di tempat tidur dan tak mampu berbicara.
Nenek ini kemudian jadi pemberitaan heboh di tahun 2015.
(Baca juga: Setiap Hari, 'Tanda Lahir' Bayi Perempuan ini Terus Membesar, Beginilah Kondisinya Ketika Dia Telah Dewasa)
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, saat di Krosia nenek ini berbicara dengan media setempat.
Dirinya punya mimpi untuk dapat bersatu kembali dengan cucunya yang berada di Swedia.
Sebisa mungkin, keluarga tak memberitahu kabar penolakan suaka Bibihal.
Namun, kesedihan sang cucu membuat dia curiga.
(Baca juga: Sering Tampil Sporty & Kasual, Pesona Engku Emran Ini DIjamin Bikin Meleleh Kaum Hawa deh)
Mohammed Uzbeki yang berusia 22 tahun bilang, "Saudara perempuan saya menangis."
"Nenek saya kemudian bertanya, 'Kenapa kamu menangis?'"
Terdesak, akhirnya mereka memberikan informasi tentang penolakan suaka si nenek.
Setelah dia tahu permintaan suakanya ditolak, saat itu juga kesehatannya mulai memburuk.
(Baca juga: Terungkap, Motif Suami Bunuh Istrinya Petugas BNN Lantaran ini, Rekaman Pembicaraannya Bikin Geram)
Dia mengalami strok yang membuatnya semakin lemah.
Sebelum melakukan perjalanan ke Swedia, keluarga ini sebenarnya pernah tinggal secara ilegal di Iran selama 8 tahun.
Keluarga ini meninggalkan tempat asalnya Afghanistan, karena perang yang tak berkesudahan.
Badan Migrasi Swedia telah mengkonfirmasi bahwa mereka sudah, "Mengambil keputusan terkait dalam kasus ini."
"Secara umum, usianya yang sudah senja tak memberikan dasar yang jelas untuk mendapatkan suaka."
Pihak yang permintaannya ditolak diperbolehkan mengajukan banding hingga 3 kali.(*)