Find Us On Social Media :

Dapat Tangkapan Besar, Nelayan Ini Mengarak Ikan Raksasa Keliling Kota

By Anita Rohmatur R, Rabu, 6 September 2017 | 13:43 WIB

Dapat Tangkapan Besar, Nelayan Ini Mengarak Ikan Raksasa Keliling Kota

Laporan wartawan Grid.ID, Seto Aji Nugroho

Grid.ID - Sebagai seorang nelayan, berlayar dan menangkap ikan ialah pekerjaan sehari-hari.

Namun jika yang ditangkap adalah ikan sebesar Hiu Paus (Rhincodon Typus) dan mengaraknya keliling kota untuk dijual maka nelayan itu mungkin tidak tahu jika Hiu Paus termasuk hewan yang dilindungi.

Dilansir reporter Grid.ID dari Shanghaiist, peristiwa ini terjadi di China.

Pada hari Senin (4/9/2017), seekor hiu paus mati terlihat diangkut sebuah truk pickup melalui jalan-jalan kota di daerah Xiapu Fujian, China sebelum akhirnya berhenti di sebuah hotel setempat.

(BACA JUGA: Astaga, Penumpang Taksi Online Ini Temukan Sopir Lakukan Hal Tak Senonoh Dengan Penumpangnya!)

Di sana, nelayan yang menangkap hiu paus tersebut menawarkan untuk menjual hasil tangkapan mereka ke bagian restorasi hotel.

Namun, manajemen hotel menolak tawaran tersebut, bukan karena ikan raksasa itu adalah hewan kelas dua yang dilindungi secara nasional di China, tapi karena "terlalu bau" dan sepertinya mengandung zat merkuri yang berbahaya jika dikonsumsi.

Tak berhasil menjual ikan pada hari itu, nelayan tersebut kembali ke rumahnya.

Pada hari berikutnya, sebuah foto mengerikan yang viral di media sosial China memperlihatkan sekelompok pria yang memotong hiu paus dengan gergaji.

(BACA JUGA: Ingin Tampil Beda Dengan Tren Kekinian, Kalian Harus Coba Fashion Andalan Kiki Amalia)

Tampaknya nelayan itu beralasan kemungkinan ikan hiu paus itu lebih mudah dijual jika dipotong kecil-kecil.

Foto tersebut dengan cepat menjadi perbincangan netizen, mendorong polisi setempat untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Peraturan China menyatakan bahwa hiu paus harus segera dibebaskan jika tertangkap oleh nelayan.

Meskipun ilegal untuk membeli atau menjual ikan hiu paus di China, tampaknya hal itu tidak mempengaruhi para nelayan China untuk menangkapnya. (*)