Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Video mengejutkan tampilkan seekor ikan raksasa.
bukannya terlihat gagah dan menakutkan, justru ikan ini membangkitkan rasa kishan.
Ikan ini memang memiliki bentuk badan yang ternyata di luar dari ukuran umum.
Bagi banyak orang, ini adalah adegan memuakkan melihat seekor ikan diperlakukan dengan cara seperti ini.
(Baca juga: Wanita yang Ingin Dinikahi Park Yoochun Bantah Kabar Pernikahan, Lamarannya Ditolak?)
Akhir-akhir ini, media sosial ramai dengan adegan yang memicu perdebatan pembunuhan spesies yang telah dilindungi.
Pada detik 51, video yang diunggah oleh Pear Video menunjukkan sebuah truk mini yang tengah membawa hiu paus.
Video ini diunggah pada tanggal 5 September.
Terlihat hiu paus tersebut diarak di jalan utama Sanshazhen, daerah Xiapu, Provnsi Fujian, Tiongkok.
(Baca juga: Wanita Ini Digugat Cerai Suaminya Akibat Disawer Hotman Paris, Begini Kejadian yang Sebenarnya, Simak Videonya)
Banyak orang sekitar yang tercengan melihat wujudnya.
Dalam video tersebut terlihat bahwa hiu paus diangkut menuju suatu tempat.
Di sebuah tempat parkir yang telah diatur untuk penjegalan, ikan ini dibelah dan dibersihkan.
Bagian tubuhnya dipotong-potong menggunakan gergaji kayu raksasa.
(Baca juga: Pantas Saja Laudya Cynthia Bella Jatuh Cinta Pada Engku Emran, Ternyata Orangnya Begini Loh..)
Menurut saksi mata yang dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, adegan nekat ini diselenggarakan di Hotel Hongfa.
Video dan gambarnya kemudian dibagikan secara luas di sosial media.
Konten yang berkaitan dengan kejadian ini hampi dibagikan 30 ribu kali.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, seorang pengguna sosial media berkata bahwa dia menerima sebuah pesan.
(Baca juga: Suami Punya Mr P Kecil? Jangan Cemas, Ini Posisi Menarik yang Bisa Kamu Coba)
Pesan tersebut dia dapatkan dari warga sekitar yang melihat kejadian pilu itu.
Isi pesannya: ada seekor hiu paus dibawa ke dermaga kota pada 5 September pagi.
Seorang lainnya, dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, hiu paus tersebut awalnya masih hidup.
Namun hewan tersebut tewas usai mengalami pendarahan hingga ajal menjemputnya.
(Baca juga: Duh, Mediasi Gagal Gracia Indri Tetap Ingin Bercerai dengan David 'NOAH', Padahal Cuma Gara-gara Ini...)
Diduga kuat bahwa hiu paus tersebut dipotong-potong sebelum di jual ke Hotel Hongfa.
Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi fujian mendapat sejumlah pertanyaan dan keluhan.
Mereka dicecar beragam hal di akun sosial media resminya.
Pejabat setempat merespon, "Kami telah mengkonfirmasi bahwa insiden hiu paus tersebut terjadi di Sanshazen."
(Baca juga: Elisa Jonathan, Calon Menantu Ahok yang Selalu Tampil Simpel dengan Monokrom, Nggak Bosenin deh!)
"Divisi kami di kota Ningde dan daera Xiapu tengah menyelidiki perkara ini."
Orang-orang juga telah melaporkan kejadian ini kepada petugas polisi setempat agar dilakukan sebuah investigasi.
Hiu paus biasanya dapat tumbuh hingga lebih dari 40 kaki.
Beratnya bisa mencapai 10 ton.
(Baca juga: 5 Posisi Bercinta yang Patut Dicoba Oleh Kamu yang Berbadan Besar! Nomor 3 Bikin Kamu Luar Biasa)
Saat ini, dapat dikatan bahwa inilah ikan yang terbesar di dunia.
Raksasa air ini punya nilai jual yang tinggi di pasar internasional.
Permintaan akan daging, minyak, bahkan sirip hiu paus sangat tinggi.
Saat ini, hiu paus terdaftar dalam hewan rentan oleh World Wildlife Found (WWF) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Hewan ini sebenarnya tak termasuk hewan langka dan dilindungi di Tiongkok.
Akan tetapi, hewan ini harusnya diperlakukan sebagaimana mestinya, sesuai dengan Konvensi Washington.
Ini adalah sebuah perjanjian multilateral untuk melindungi tanaman dan hewan yang terancam punah.
Hiu paus sendiri adalah ikan terbesar di Bumi untuk saat ini.
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Rata-rata, mereka punya jangka hidup yang panjang.
Diperkirakan, mereka memiliki usia rata-rata 70 tahun ke atas guna bertahan hidup.
Sayangnya, mereka melahirkan keturunan yang tak banyak.
Kini, manusia tengah mengancam keberlangusngan hidupnya.
(Baca juga: Pendiri Telegram, Pavel Durov, Sebut Mata Uang Ini Bisa Hancurkan Hegemoni AS dalam Sistem Keuangan Global)
Habitat mereka sudah tercemar.
Mangsa mereka juga berkurang drastis.
Pembangun pesisir membuat laut kian tercemar.
Benturan dengan beragam kapal membuatnya semakin tak karuan hidup di dunia laut.(*)