Grid.ID - Penyakit kanker memang menjadi ketakutan bagi banyak orang.
Penyakit ganas itu bisa menyerang siapapun dan bagian tubuh manapun.
Salah satunya kanker payudara.
Jenis kanker ini menjadi momok tersendiri bagi wanita.
Siapapun pasti akan berharap untuk tidak memiliki penyakit ini di dalam hidupnya.
Namun, malang nasib wanita 34 tahun ini.
Nurlina harus berjuang melawan kanker payudara stadiun akhir untuk terus hidup.
(BACA JUGA: Seksi dan Glamor, Beginilah Gaun Fenomenal Yang Dikenakan Sang Biduan Dangdut Kaya Raya Inul Daratista)
Badan Nurlina tampak hancur digerogoti kanker.
Tidak hanya kanker, tubuhnya juga dikerubuti belatung.
Sudah hampir sepekan, badan Nurlina dipenuhi belatung.
Petugas kesehatan setiap hari mencabut belatung demi belatung yang terus beranak pinak di tubuhnya.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com Selasa (5/9/2017), saat ditemui di RSUD Polewali Mandar, Nurlina tampak meringis menahan rasa sakit saat belatung di badannya dicabuti petugas menggunakan pinset.
Darah segar terus keluar dari di badannya.
Nurlina mengaku stres karena kerap dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya.
(BACA JUGA: Terpaut Usia 22 Tahun, Kecantikan Ibu dan Anak Ini Sama-sama Tak Lekang oleh Waktu)
Namun dia tak kunjung mendapatkan tindakan medis untuk menghentikan penyebaran kanker ditubuhnya.
Selama hampir dua bulan lebih berada di bangsal rumah sakit Makassar, Nurlina mengaku tak mendapat penanganan medis yang semestinya.
Atas permintaannya, Nurlina akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Pasiang kecamatan Matakali Polewali Mandar.
Saat kondisi kesehatan Nurlina kian memburuk dan bahkan ditumbuhi belatung, Nurlina kembali dilarikan ke Rumah Sakit Polewali Mandar untuk kedua kalinya.
Belatung yang tiba-tiba muncul dari dalam badan Nurlina itu, dalam sehari jumlahnya mencapai puluhan ekor.
(BACA JUGA: Niatnya Bikin Tutorial, Make Up Blogger Ini Malah Kena Celaka! Ngeri Banget, Matanya Jadi Begini)
Setiap hari petugas kesehatan mencabuti belatung itu supaya tidak menggerogoti badannya.
“Kita bingung segala upaya sudah kita lakukan termasuk memberi obat tradisional dari ramuan dedaunan tapi tak kunjung sembuh.”
“Belakangan malah belatung hidup berkembang biak di badannya,” tutur Rani, salah satu keluarga.
Kendati badannya terus digerogoti kanker dan belatung hidup, namun semangat Nurlina tak pernah padam untuk tetap bertahan hidup.
Artikel ini pernah dimuat di http://regional.kompas.com dengan judul Menderita Kanker Stadium 4, Badan Nurlina Dipenuhi Belatung.
(Kompas.com/ Junaedi)
(*)