Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Berciuman bisa membawa seseorang masuk lebih dalam ke bayang-bayangnya.
Membayangkan bahwa berciuman akan membawa dia melanjutkan ke tingkatan yang berikutnya.
Bagi sebagian besar orang mungkin tidak bisa memisahkan berhubungan seks dari berciuman.
Keintiman berawal dari berciuman kemudian bisa jadi berakhir dengan berhubungan seks.
Namun, bisakah ketika hanya dengan berciuman kamu sudah merasa paling intim dengan pasanganmu?
Dari laman therooster.com, menurut buku Sheril Kirshenbaum, The Science of Kissing mengatakan wajah yang memukau memiliki sejuta fungsi biologis penting.
Ciuman dengan penuh penghayatan adalah alat ikatan yang meningkatkan gairah dan keterikatan.
Bahkan ciuman bisa berkontribusi mengambil isyarat biokimia dari pasanganmu.
( BACA : Gampang Dibully Member, Suho EXO Tunjukkan Kekuatan Ini di Knowing Brothers )
Terlepas dari itu, orang yang ragu untuk menggabungkan cinta dan nafsu masih lebih cenderung untuk melihat ciuman sebagai barometer keintiman yang lebih baik daripada berhubungan seks.
Bibir adalah bagian tubuh yang sangat sensitif secara neurologis yakni memiliki lapisan kulit paling tipis di tubuh.
Terlebih lagi, ketika kamu berciuman, kadar oksitosin dalam darah akan naik secepat kilat.
Hal ini membuat kamu benar-benar merasakan disayang dari pasanganmu apalagi ketika kamu merasakan lembutnya langit-langit pasanganmu.
( BACA : Tipe Cewek Idel versi Park Hyung Sik, Kok Malu-malu Jawabnya? )
Orgasme juga menyebabkan pelepasan oksitosin tapi tidak terjadi setiap berhubungan seks.
Sehingga muncul quote seperti ini: “Ciumlah seseorang yang kamu benci dan bercintalah dengan orang yang kamu cintai.”
(*)