Di sini kelompok pasukan dominan diisi oleh para perempuan.
Ungkap pada seorang penulis, Ahmad Ibrahim, karena Raqqa sedang dalam pembantaian diam-diam, Hajer mengungkapkan bahwa dia bergabung dengan ISIS karena hal ini.
Baginya, ISIS adalah satu dari sedikit kelompok teror yang memungkinkan perempuan untuk berperang dan bangkit dalam satu barisan.
Hajer juga tergabung dalam Al-Khansaa.
Di sana tergabung juga para perempuan yang pernah bersekolah di London.
Mereka adalah Shamima Begum, Amira Abase, dan Kadiza Sultana.
(Baca juga: Waduh, Jadi Pengantin Baru, Laudya Cynthia Bella Langsung Berani Giniin Engku Emran! )
Serta ada Sally Jones dari Kent, Inggris.
Al-Khansaa sendiri punya fungsi sebagai polisi agama.
Dari berbagai sudut, posisi ini punya beberapa kemiripan dengan Gestapo saat rezim Hitler di Jerman.
Polisi agama ini punya peran untuk memastikan bahwa penduduk Raqqa, yang disebut ibukota Islam, mengikuti aturan yang berlaku.