Ketika siswa berusia 20 tahun tersebut dilaporkan menolak mematuhi perintah petugas untuk berhenti berbuat demikian, dia di tembak dengan tasers (pistol listrik), yang sepertinya tidak berpengaruh padanya.
Tommy lantas dilaporkan bergerak mendekati kedua orang polisi yang sedang mencoba menghentikannya.
Polisi bernama Cesar Molina kemudian menembaknya tiga kali saat dia bergegas mendekati deputi dengan sebuah benda di tangannya, yang pada awalnya dianggap pisau.
(BACA JUGA: Beginilah Postingan Pertama GFriend Setelah Alami Kecelakaan, Baik-baik Sajakah?)
Tommy kemudian dinyatakan meninggal di Harborview Medical Center.
Seminggu kemudian, Kantor Sheriff kemudian melaporkan bahwa Tommy Le sebenarnya tidak memiliki pisau saat dia ditembak hingga mati.
Dia sebenarnya hanya memegang sebuah pena.
Dengan dikeluarkannya laporan otopsi, Campiche menyatakan bahwa versi resmi Kantor Sheriff telah dibantah.
(BACA JUGA: Beginilah Keindahan Pantai Indonesia yang Pasirnya Terbelah di Tengah Lautan)
"Tommy ditembak karena mengancam petugas polisi dengan senjata yaitu dengan sebuah pena".
Fakta bahwa polisi mungkin takut atau mungkin bereaksi berlebihan tidak membenarkan penembakan tersebut.
"Ini harus menjadi fakta obyektif"
"Dan jika seseorang memunggungi mereka saat polisi menembak Tommy, saya tidak tahu bagaimana mungkin mereka bisa melihatnya sedang memegang pisau yang sebenarnya adalah sebuah pena" pungkas pengacara tersebut. (*)