Find Us On Social Media :

Seorang Anak Durhaka Memalsukan Kematiannya Sendiri Kepada Orang Tuanya

By Afif Khoirul M, Senin, 11 September 2017 | 17:31 WIB

Foto keluarga yang ditemukan pada sebiah ponsel

Wang Xiude mengatakan bahwa sebelum "kematiannya", Wang Zhiwen, yang belajar dan bekerja di luar negeri dengan istrinya, telah dikecewakan oleh kedua kakak laki-lakinya.

Wang Zhiwen merasa kedua saudara kandungnya tidak memperlakukan orang tua mereka dengan benar dan menolak untuk membagi biaya tagihan medis ibu mereka.

( BACA : Ketika Sedang Tidur, Perempuan Ini Diserang Oleh 45 Tikus, Begini Nasibnya )

Hal inilah yang membuat Wang Zhiwen memalsukan kematiannya karena ia merasa terbebani karena harus menanggung biaya pengobatan ibunya sendiri, sementara kedua kakaknya tidak mau membantunya.

Nasi sudah menjadi bubur, sang ibu akhirnya meninggal karena tidak adanya biaya untuk berobat.

Sang ibu meninggal beberapa saat sebelum Wang Zhiwen memalsukan kematiannya.

Panggilan telepon terakhir Wang Zhiwen kepada ayahnya terjadi sebelum Festival Musim Semi China di tahun 2003.

Pada bulan September tahun itu, Wang Xiude menerima sebuah pesan yang mengatakan kepadanya bahwa anak bungsunya telah meninggal karena infeksi paru-paru.

Tiga hari setelah kematian Wang, istrinya membawa Tong Tong yang baru berusia lima tahun kembali ke kampung halaman mereka dan menyerahkannya ke Wang Xiude untuk dirawat.

Wang Xiude membesarkan Tong Tong, mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai penjual sayuran.

Yang lebih menjengkelkan lagi Wang Zhiwen ternyata masih berhubungan dengan Tong Tong dan mengirimi dia uang untuk hidup tapi tidak pernah dibagi dengan kakeknya, Wang Xiude.

Kakek tersebut mengatakan bahwa dia tidak akan pernah memaafkan putra bungsunya untuk penipuannya tersebut.

Tidak jelas dimana Wang Zhiwen tinggal dan bekerja pada saat ini, namun diduga bahwa dia dan istrinya telah memiliki anak laki-laki adik Tong Tong.

(*)