Grid.ID - Berteman dengan orang lain dan merasakan indahnya menjadi remaja adalah hak semua manusia manapun.
Jika ada seorang manusia yang merasa mereka adalah jagoan, layak mendapat hal terbaik dan sewenang-wenang terhadap orang lain maka sebaiknya hindari berteman dengan orang seperti itu.
Bullying adalah kejahatan, pelakunya lah yang harusnya dikucilkan dari kehidupan sosial bukan korbannya.
Dilansir reporter Grid.ID dari nextshark.com.
Kisah gadis bernama Lee Haneul, asal Korea Selatan ini diungkap oleh kakaknya, Hanna, yang tidak tahan lagi dengan intimidasi yang diterima oleh adiknya.
(BACA JUGA: Angie Virgin Ungkap Kedekatan Laudya Cynthia Bella dan Anak Engku Emran)
Kejadian tersebut terjadi dua bulan yang lalu pada tanggal 17 Juli, dimana Lee Haneul dan pelaku pergi untuk minum alkohol di GangLung's Kyungpo Beach pada pukul 3 Pagi.
"Sambil minum bersama mereka, 'A' dan adik perempuan saya mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa masalah untuk dibicarakan dan mereka mengatakan akan segera kembali.
Selain itu ada teman 'A' yang berjumlah 5 orang yang ikut dengan korban yang jugs berstatus sebagai siswa pelajar.
"Selama percakapan mereka 'A' emosional karena pengaruh alkohol dan memukul adik saya terlebih dahulu."
"Tapi tepat setelah itu, keduanya saling meminta maaf dan menganggap masalah ini telah selesai."
(BACA JUGA: Begini Keakraban BTS dan The Chainsmokers di Seoul, Kece!)
"Namun lima siswa lainnya menyuruh 'A' untuk menahan kepulangan Lee Haneul terlebih dahulu."
Ke 5 siswa itu mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa masalah dengan saudara perempuan saya, jadi mereka pun mulai melampiaskan kemarahan mereka kepadanya juga."
'A' sudah pulang pada saat itu, dan sebelum dia pergi, dia mengatakan kepada ke 5 temannya agar bersikap lembut terhadap Lee.
"Itu adalah titik awal dari kejadian itu."
"Kelima pelaku Bullying itu pindah ke beberapa lokasi, semua memukul adik perempuan saya secara fisik, meludahi wajahnya, memakiinya, mencuri telepon dan dompetnya, lalu menyembunyikannya di pasir."
(BACA JUGA: Teror Badut dalam Film It Sudah Sampai ke Tren Makeup, Tambah Cantik atau Malah Serem nih?)
"Mereka kemudian merekam video penganiayaan itu dan membagikannya di obrolan media sosial mereka serta mengambil foto dan membagikannya juga."
"Mereka juga membawa gunting dan mengancamnya, mengatakan kepadanya bahwa jika dia melaporkannya, mereka akan membunuhnya."
"Mereka juga mencoba menanggalkan baju Lee dan membuat lelucon seksual yang menghina dirinya."
"Keesokan harinya, 'A' melihat foto adik perempuanku yang babak belur dan melihat betapa parahnya itu, jadi dia bolos sekolah dan menemui Lee untuk membelikannya bubur dan menyuapinya."
"Setelah itu, ke 5 orang pelaku berencana pergi ke pantai, tapi 'A' mengatakan bahwa dia akan membawa pulang saudara perempuanku ke rumah kami."
(BACA JUGA: Pernikahan Park Yoochun Kembali Ditunda, Netizen: Jika Batal, Bagaimana Nasib Tato di Tangannya?)
Namun salah seorang pelaku berkata, 'Jika dia pulang ke rumah, dia akan melaporkan apa yang dialaminya di sini, jadi ayo kita mengikatnya di kamar mandi."
Namun Lee akhirnya menuruti keinginan kelima pelaku daripada harus diikat di kamar mandi, mereka pergi ke pantai Namae bersama-sama.
"Di sana, saudara perempuan saya kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas, dimana teman saya yang bekerja di sana menemukannya, memanggil ambulans, dan melaporkan semua pelaku tersebut ke polisi."
"Alasan utama saya sangat marah adalah karena mereka melakukan semua ini tapi mereka tidak merasakan kesalahan atau penyesalan."
Untuk saat ini, Hanna berharap bahwa penderitaan adiknya dapat menghapuskan Undang-Undang Perlindungan Remaja Korea yang berisi bahwa pelanggar hukum di bawah usia 18 tahun tidak bisa dipidanakan.
Pihak berwenang dilaporkan sedang menyelidiki kasus Haneul ini. (*)