Awalnya anak ini diduga tersedak, namun setelah diperiksa, ternyata ia mengidap sindrom brugada.
Untuk mencegah serangan jantung di masa depan, anak laki-laki berusia 9 tahun itu dirawat dengan defibrilator cardioverter implan yang ditempatkan di bawah kulitnya.
Saat ini, tidak ada obat yang terbukti benar-benar melindungi orang-orang dengan sindrom Brugada.
Namun defibrillator implan umumnya bekerja dengan baik untuk orang-orang dengan kondisi tersebut (*)