"Saya memecahkan sebuah jendela dan mengambil sebuah pipa yang terpasang di bagian luar bangunan."
Lalu, "Saya menggunakannya untuk melarikan diri."
Hanya ada 8 orang yang berhasil lolos dari kobaran dahsyat ini melalui jendela.
"Beberapa teman juga sempat terjatuh ke tanah demi selamat."
Termasuk, "Ada teman yang rambut dan pakaiannya sudah disambar api."
2 penjaga yang tidur terbangun saat muncul kobaran api.
Mereka menycoba selamatkan sejumlah anak.
Namun, mereka tewas bersama yang lainnya.
(Baca juga: Perjuangan Hidup Halimah Yacob - Dari Penjual Kaki Lima Ilegal, Sampai Sering Tertidur di Sekolah)
Petugas pemadam kebakaran setempat berkata bahwa kebakaran ini disebabkan olek konsleting.
Konfirmasi lebih lanjut akan diberikan saat pemeriksaan forensik telah selesai.
Perdana Menteri Malaysia, Namibia Razak, mengucapkan duka cita mendalam.
Hal ini dia sampaikan lewat sebuah Tweet.
"Semoga jiwa mereka diberkati," tulisnya saat sedang dalam kunjungan ke Amerika Serikat (AS).
dikutip wartawan Grid.ID, dari The Star Malaysia, awal tahun ini dilaporkan bahwa pemadam kebakaran prihatin dengan rendahnya sistem pengamanan kebakaran di sejumlah sekolah agama.
Lebih dari 200 kebakaran terjadi di sekolah-sekolah sejak 2015.
Di tahun 2015, ada 16 orang, termasuk 8 siswa ini, berhasil melarikan diri dari tragedi kebakaran.
Kebakaran terburuk di Malaysia pernah terjadi di bulan September tahun 1989.
Saat itu sektiar 27 siswi tewas dalam kebakaran sekolah di Kedah.(*)