Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - 20-an anak tewal dalam kebakaran yang begitu dahsyat di sebuah sekolah asrama agama.
Ngerinya, beberapa di antaranya masih berusia 7 tahun.
Api muncul dari sebuah kamar tidur di lantai 3 Darul Quran Ittifaqiyah Tahfiz Center.
Kejadiannya sendiri kurang lebih beberapa saat sebelum jam 6 pagi.
Sebagian besar korban masih tertidur.
Setidaknya ada 23 anak dan 2 orang dewasa yang jadi korban.
Saat api telah berkobar dengan dahsyat hingga tuntas, semunya telah terlambat.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmada Rifai, dari New Straits Time, pemadam kebakaran setempat mengatakan api tersebut berasal dari sebuah ruangan.
Pada ruangan tersebut telah ditemukan mayat yang hangus.
Setidaknya ada 15 mayat yang meringkuk di lantai.
Beberapa anak yang masih sangat belia.
Tak tega untuk mengatahui kenyataan ini.
(Baca juga: duh, Anak Kecil Ini Gedenya Punya Banyak Barang Mewah, Siapa Ya Dia?)
Harusnya dia masih riang dalam menjalani kehidupan.
Seorang yang berhasil selamat menceritakan bagaimana kekacauan ini dapat terjadi.
Kobaran api telah mencegah para siswa melarikan diri keluar.
Beberapa jam setelah kebakaran, sejumlah anggota keluarga bergegas ke lokasi kejadian.
(Baca juga: Bukan Rumah Mewah, Inilah Foto-foto Rumah Halimah Yacob, Sang Presiden Baru Singapura)
Hanya beberapa keluarga yang diberitahu bahwa anak mereka telah meninggal, tenggelam dalam kobaran api.
Orang tua korban yang berduka dapat terlihat berdiri tepat di depan sekolah.
Dikutuip kembail dari New Straits Times, Muhammad Roslan, umur 15 tahun, berkata bahwa dia dibangunkan oleh suara yang terdengar seperti gas bocor dari sebuah tangki.
"Ketika saya terbangun, api sudah melahap pintu depan."
(Baca juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Deretan Aktris Ini Jadi Makin Cantik dan Adorable Banget saat Hamil, Nomor 5 Bikin Adem!)
"Segera, beberapa dari kami mulai mencoba membangunkan teman yang lain."
"Namun, ada yang tak dapat bangun sama sekali."
Mungkin tidurnya terlalu nyenyap.
Suasana begitu kacau saat itu.
(Baca juga: Pernah Jadi Anak Tiri, Dua Mantan Artis Cilik Ini Kompak Pakai Busana Kembar, Kamu Suka Gaya Siapa?)
"Kami tak bisa keluar, pintu depan asrama sudah menyala akibat kobaran api."
"Api juga telah menyebar ke tempat tidur kami."
Remaja umur 15 tahun ini menceritakan bagaimana dia dan beberapa siswa lainnya berusaha memadamkan api dengan air.
Namun, api begitu kuat hingga air tak terlalu banyak membantu.
(Baca juga: Miris, Acara Ini Ajak Anak di Bawah Umur Mabuk dan Dugem! Lihat Kelakuan Mereka!)
"Saya memecahkan sebuah jendela dan mengambil sebuah pipa yang terpasang di bagian luar bangunan."
Lalu, "Saya menggunakannya untuk melarikan diri."
Hanya ada 8 orang yang berhasil lolos dari kobaran dahsyat ini melalui jendela.
"Beberapa teman juga sempat terjatuh ke tanah demi selamat."
Termasuk, "Ada teman yang rambut dan pakaiannya sudah disambar api."
2 penjaga yang tidur terbangun saat muncul kobaran api.
Mereka menycoba selamatkan sejumlah anak.
Namun, mereka tewas bersama yang lainnya.
(Baca juga: Perjuangan Hidup Halimah Yacob - Dari Penjual Kaki Lima Ilegal, Sampai Sering Tertidur di Sekolah)
Petugas pemadam kebakaran setempat berkata bahwa kebakaran ini disebabkan olek konsleting.
Konfirmasi lebih lanjut akan diberikan saat pemeriksaan forensik telah selesai.
Perdana Menteri Malaysia, Namibia Razak, mengucapkan duka cita mendalam.
Hal ini dia sampaikan lewat sebuah Tweet.
"Semoga jiwa mereka diberkati," tulisnya saat sedang dalam kunjungan ke Amerika Serikat (AS).
dikutip wartawan Grid.ID, dari The Star Malaysia, awal tahun ini dilaporkan bahwa pemadam kebakaran prihatin dengan rendahnya sistem pengamanan kebakaran di sejumlah sekolah agama.
Lebih dari 200 kebakaran terjadi di sekolah-sekolah sejak 2015.
Di tahun 2015, ada 16 orang, termasuk 8 siswa ini, berhasil melarikan diri dari tragedi kebakaran.
Kebakaran terburuk di Malaysia pernah terjadi di bulan September tahun 1989.
Saat itu sektiar 27 siswi tewas dalam kebakaran sekolah di Kedah.(*)