Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Pernahkah kamu membayangkan hidup di zaman perang?
Ada seorang wanita yang membagikan ceritanya saat dari kecil hidup di tengah perang.
Dilansir Next Shark, wanita ini bernama Pierce.
Berikut beberapa fakta tentang wanita luar biasa ini.
1. Ia lahir sebagai anak di tahun 1940-1950 an di sebuah daerah miskin di Kogi-Ri.
Pandangan hidupnya suram sejak awal. Tidak ada kenangan indah karena hidup itu sulit.
"Sebagian besar hidup saya dipenuhi dengan kesedihan. Saya tumbuh dalam kemiskinan, kelaparan, masa perang, dan tidak berpendidikan. Jika perlu, saya tidak mau memikirkan masa lalu."
Setiap hari dia khawatir dengan keamanan, stok makanan, dan hidupnya terpusat pada kelangsungan hidup.
( BACA : Dianggap Jelmaan Siluman, Beginilah Kebenaran Buaya Putih yang Sebenarnya Lihat Videonya )
2. Kengerian Perang Dunia II dan Perang Korea telah menghancurkan negara dan bangsanya.
Merobek bangsanya menjadi dua dan membunuh jutaan orang.
Pierce menemukan bahwa apa memikirkan tentang kelangsungan hidup menjadi sebuah hal yang mengerikan.
Tampaknya tidak mungkin. Namun ia tidak pernah menyerah.
( BACA : Lihatlah Aksi Unik Kucing Gendut Ini, Tanpa Menyentuhnya Anjing Ini Ketakutan, Lihat Videonya )
3. Alasan Pierce tetap bertahan dan berjuang adalah keluarganya.
"Pertama saya bertahan untuk ayah saya. Saat dia meninggal, aku harus bertahan untuk diriku sendiri. Ketika saya harus merawat saudara perempuan saya, saya bertahan untuk mereka. Ketika kedua anak laki-laki itu datang, Min Sung dan Yoo Sung, aku bertahan untuk mereka."
Menurutnya, tidak ada yang tidak ia lakukan untuk keluarganya.
4. Menurut Korea Daily, wanita berusia 79 tahun ini dengan tegas percaya sesuatu.
Ia yakin jika ia tinggal di Korea, dia pasti akan mati.
5. Akhirnya dia menemukan ide untuk kabur ke AS dengan menikahi jenderal angkatan darat AS.
Pria itu 23 tahun lebih tua darinya.
Dia tidak akan bisa saudara perempuannya ke Amerika kalau bukan karena suaminya itu.
Pierce membutuhkan suaminya sedangkan suaminya tidak membutuhkannya.
Mereka hidup bersama sebagai teman sekamar.
Pierce pergi bekerja dan menjalankan bisnis.
Suaminya pun menjalani kehidupannya sendiri.
Suaminya juga mengaku telah menikah beberapa kali sebelumnya.
6. Butuh keberanian baginya untuk memutuskan pergi ke AS.
Dia harus mulai dari no di tanah asing dengan bahasa yang tidak ia kenal.
Dia harus berusaha keras mendapatkan semua yang dia dapatkan termasuk kewarganegaraan.
7. Pierce menuangkan ceritanya lewat buku yang berjudul "Waiting For a Miracle".
Melalui keyakinan, tekad, dan cintanya yang tak tergoyahkan untuk keluarga, ia mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Meskipun kesedihan Pierce begitu hebat, namun semuanya terbayar indah.
Sekarang ia menikmati kehidupan yang selalu ia impikan yaitu tenang, damai, dan dikelilingi keluarga tercinta.
(*)