Find Us On Social Media :

Ibu Muda Wajib Tahu! Bayi Sering Mengalami Gangguan Pernapasan? Begini Cara Menanganinya

By Jeanne Pita, Jumat, 15 September 2017 | 12:51 WIB

Ilustrasi

Grid.ID – Kamu mungkin sering mendapati bayimu mengalami gangguan pernapasan.

Misalnya bernapas tidak teratur, mendengkur, pernapasan yang dangkal atau retraksi (suara napas yang melemah).

Ternyata ini merupakan gangguan yang dialami oleh paru-parunya.

(BACA: Eksklusif, Pengakuan Mencengangkan Mantan Simpatisan ISIS yang Kembali ke Tanah Air, Wanita di Sana Jadi Pabrik Anak!)

Grid.ID berhasil melansir dari healthline.com tentang bagaimana menangani pernapasan seperti ini yang terjadi pada bayi.

Pertama kamu harus tahu apa sebenarnya penyebab dari gangguan pernapasan ini.

Prematur adalah penyebab utama terjadinya gangguan pernapasan yang terkait dengan perkembangan paru-paru bayi.

Jika paru-paru bayi tidak sepenuhnya berkembang pada saat mereka dilahirkan, ia mungkin mengalami masalah pernapasan.

Cacat bawaan yang mempengaruhi perkembangan paru-paru atau jalan nafas juga dapat menyebabkan masalah pernapasan.

(BACA: Bikin Pangling, Aurel Hermansyah Terlihat Lebih Muda dengan Makeup Seperti ini)

Kedua, penanganan bayi akan tergantung pada kondisi spesifik dan tingkat keparahan gejalanya.

Dokter mungkin meresepkan obat, terapi oksigen, atau ventilasi mekanis.

Pengobatan untuk gangguan pernafasan bayi meliputi obat pernafasan, seperti bronkodilator.

Ini dapat membantu membuka saluran napas bayi untuk mempermudah pernapasan.

Surfaktan buatan bisa mencegah paru-parunya mengempis.

Diuretik bisa menyingkirkan kelebihan cairan di paru-paru.

Kafein adalah pengobatan umum untuk apnea berulang pada bayi yang lahir prematur.

(BACA: Super Ketat, Inilah Penampilan Denada yang Makin Menggoda)

Terapi oksigen bisa membuat bayi mendapatkan cukup oksigen ke paru-paru.

Jika bayi tidak dapat bernapas sendiri karena masalah paru-paru, ia mungkin memerlukan bantuan dari mesin yang dikenal sebagai ventilator.

Jika masalah pernapasan bayi disebabkan oleh cacat bawaan, ia mungkin perlu dioperasi untuk memperbaiki masalah ini.

Dokter bisa saja merekomendasikan perawatan di rumah, yang mungkin melibatkan pemberian oksigen lanjutan dan terapi pernafasan.

Jangan lupa untuk langsung konsultasi pada dokter jika bayi mengalami hal ini ya. (*)